Hitstat

20 July 2005

Wahyu Volume 1 - Minggu 2 Rabu


Dari Tujuh Roh (1)

Wahyu 1:4b
"...Kasih karunia (anugerah) dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh Roh yang ada di hadapan takhta-Nya."

Dalam kitab Wahyu, urutan Allah Tritunggal berbeda dengan yang terdapat dalam Injil Matius. Dalam Matius 28:19, urutan Allah Tritunggal ialah Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Tetapi dalam Wahyu 1:4-5, urutannya sudah berubah. Tujuh Roh Allah diletakkan pada urutan kedua, bukan urutan ketiga. Ini mewahyukan bahwa ketujuh Roh Allah memiliki peran yang sangat penting.
Tujuh adalah angka lengkap dalam pekerjaan Allah, misalnya Allah menciptakan bumi selama enam hari ditambah satu hari Sabat. Selain itu, ada tujuh zaman dalam Alkitab. Dalam kitab Wahyu terdapat tujuh meterai, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan untuk pergerakan Allah menurut zaman. Maka tujuh Roh pasti untuk pergerakan Allah di bumi. Dalam hakiki dan eksistensi-Nya, Roh Allah adalah satu; dalam fungsi untuk pergerakan Allah, Roh Allah adalah tujuh kali lipat. Ini seperti kaki dian dalam Zakharia 4:2, dalam eksistensinya adalah satu kaki dian, tetapi dalam fungsinya adalah tujuh dian.
Ketika Yohanes menulis kitab Wahyu, gereja sudah merosot keadaannya dan zaman pun gelap. Sebab itu, pergerakan dan pekerjaan Allah di bumi memerlukan Roh Allah yang diperkuat tujuh kali lipat. Tujuh Roh bukan berarti ada tujuh buah Roh, melainkan Roh ini diperkuat tujuh kali lipat. Hari ini, zaman boleh semakin gelap, sehingga kadang-kadang kita tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah, namun di dalam kita ada Tujuh Roh yang memampukan kita menghadapi segala keadaan di zaman ini.

Dari Tujuh Roh (2)
Why. 1:5a

Ketujuh Roh Allah adalah ketujuh mata Anak Domba (5:6; Za. 3:9; 4:10). Mata adalah untuk pergerakan. Jika kita buta, kita sulit bergerak. Dalam pergerakan Allah hari ini, Kristus sebagai Anak Domba Allah mempunyai tujuh mata. Ketujuh mata Anak Domba juga untuk mengamati, melihat, dan menyalurkan. Sewaktu kita memandang seseorang, sesuatu yang berasal dari dalam kita mengalir ke dalamnya. Jika kita memandang orang lain dengan pandangan penuh kasih, kita akan mengalirkan kasih kita ke dalam orang tersebut. Jika kita memandang orang lain dengan pandangan penuh amarah, maka kemarahan akan mengalir ke orang itu. Demikian pula saat Kristus memandang kita dengan ketujuh mata-Nya, maka unsur Kristus akan mengalir ke dalam kita.
Roh Kudus hari ini adalah ketujuh mata Kristus. Banyak orang Kristen mendebat, mengatakan bahwa Roh Kudus Allah terpisah dari Kristus; tetapi Alkitab mengatakan bahwa Roh Kudus adalah mata Kristus. Dengan demikian, mustahil Roh Kudus terpisah dari Kristus.
Jadi, Roh itu, mata Kristus, tidak terpisah dari Kristus. Ia adalah mata Kristus yang memandang kita. Pengalaman kita membuktikan hal ini. Hari demi hari, kita merasakan seseorang memandangi kita. Orang itu adalah Roh itu, yang adalah Kristus itu sendiri.
Kristus kita bukanlah Kristus yang buta. Ia adalah Kristus dengan tujuh mata. Setiap hari Ia menyalurkan diri-Nya ke dalam kita melalui Ia menatap kita. Bukankah kita sering merasakan Ia sedang mengamati kita. Seringkali kita merasakan adanya teguran di hati nurani kita, "Apa yang sedang kaulakukan?"; "Mengapa engkau bertengkar dengan suamimu?"; "Mengapa engkau ke tempat ini? Disini tak cocok untuk orang kristen!"; "Pakaian ini tak cocok untuk anak Allah"; "Jangan melanggar rambu lalulintas." dan lain-lain. Semua perasaan ini muncul dari pengamatan-Nya. Pengamatan ini bukan sekedar menghakimi kita, namun melalui pengamatan ini anugerah disalurkan ke dalam kita. Akhirnya kita bisa taat kepada perasaan itu bukan karena melakukan hukum Taurat, melainkan karena anugerah-Nya makin berlimpah dalam kita menjadi kekuatan kita. Haleluya.

Penerapan:
Dalam zaman yang gelap ini, semua orang cinta diri, cinta uang, penuh dosa, penuh kebobrokan moral dan kekerasan, dan tiada rasa aman, hal ini sering membuat pelita roh kita padam, kasih terhadap Tuhan pudar. Ingatlah bahwa setiap hari kita dapat mengalami Roh Allah yang diperkuat tujuh ganda melalui berdoa dan membaca firman.

Pokok Doa:
Tuhan intensifkan pekerjaan Roh-Mu di dalam diriku, agar aku makin dimurnikan, dibersihkan, dan menang terhadap semua situasi yang penuh kegelapan di sekelilingku. Kuatkan aku dengan ketujuh Roh Allah agar aku makin berguna di tangan-Mu bagi kesaksian gereja-Mu, kesaksian kerajaan-Mu di bumi ini.

No comments: