Hitstat

03 August 2005

Wahyu Volume 1 - Minggu 4 Rabu

Perilaku-Nya Telah Melewati Ujian
Wahyu 1:15
"Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah."

Tembaga melambangkan penghakiman ilahi (Kel. 27:1-6). Inilah kaki Tuhan. Kaki melambangkan perilaku. "Membara di dalam perapian" berarti menerima pengujian melalui pembakaran. Perilaku Kristus telah teruji oleh penderitaan-Nya, bahkan oleh kematian-Nya di atas salib. Karena itu, perilaku-Nya berkilauan, seperti kilau tembaga yang mengkilap, membuatnya layak menghakimi orang yang lalim. Dia akan menghakimi apa saja yang berdosa di pandangan-Nya. Kaki-Nya "bagaikan tembaga membara." Betapa murni-Nya tindakan-Nya! Kekudusan-Nya yang luar biasa berjalan di tengah-tengah gereja. Betapa banyaknya dosa yang Dia hakimi! Kita akan segera melihat kaki-Nya menginjak Iblis dan segala sesuatu yang Dia benci di bawah kaki-Nya."Suara-Nya bagaikan desau air bah." Desau air bah adalah suara gemuruh, adalah suara Allah Yang Mahakuasa (Yeh. 1:24; 43:2). Ini melambangkan keseriusan dan kewibawaan perkataan Allah (10:3). Kadang kala suara Tuhan itu lembut dan ramah, tetapi kadang kala suara-Nya seperti guntur dan mengejutkan kita. Bila kita teledor atau mengantuk, suara Tuhan akan membangunkan kita. Suara-Nya, suara Allah Yang Mahakuasa, memperingatkan kita dan membangunkan kita. Alkitab berkata, "Orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup" (Yoh. 5:25).
Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!

Jadilah Bintang Yang Bersinar
Why. 1:16

Wahyu 1:16 mengatakan, "Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang." Ayat 20 menjelaskan hal ini, "Ketujuh bintang itu ialah malaikat (utusan) ketujuh jemaat (gereja)." Para utusan ialah orang-orang yang memikul tanggung jawab "kesaksian Yesus". Mereka seperti bintang-bintang, mempunyai sifat surgawi, dan berada di atas kedudukan surgawi. Dalam Kisah Para Rasul dan Surat-surat Kiriman, penatua adalah pemimpin dalam mengelola gereja lokal (Kis 4:23; 20:17; Tit. 1:5). Jabatan penatua sangat alkitabiah. Paulus berkata, "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah" (1 Tim. 3:1), namun di kitab Wahyu, karena kemerosotan gereja, ada jabatan penatua yang berubah mutu menjadi sekedar ‘jabatan’ tanpa realitas rohani. Dalam kitab ini, Tuhan menghendaki kita memperhatikan realitas rohani sehingga kita bisa menjadi bintang yang bersinar.
Kaki dian dan bintang bersinar di waktu malam. Gereja dan orang-orang yang memimpin dalam gereja, haruslah bersinar di zaman yang gelap ini.
Sewaktu Kristus berjalan di antara gereja-gereja, Ia memegang orang-orang yang memimpin di tangan kanan-Nya. Betapa menghiburnya hal ini! Orang-orang yang memimpin seharusnya memuji Dia, karena Ia memegang mereka. Karena orang-orang yang memimpin berada di dalam tangan-Nya, maka mereka tidak perlu kecil hati, lemah ataupun takut keliru. Kristus bertanggung jawab untuk kesaksian-Nya. Mereka sangat aman berada di tangan Tuhan. Namun, mereka juga memikul tanggung jawab yang sangat besar. Mereka harus setia agar bercahaya sampai kekal. Jika tidak, mereka akan menjadi "bintang-bintang yang berkelana" (Yud. 13).
Karena itu kita perlu dimurnikan. "Dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua." Inilah perkataan Kristus yang memisahkan, menghakimi, dan membunuh (Ibr. 4:12; Ef. 6:17). Sering kali kita mengalami penghakiman ini karena kesalahan yang kita perbuat dan karena kita meninggalkan Tuhan. Setiap kata yang keluar dari mulut-Nya di dalam gereja hari ini, seperti sebilah pisau tajam yang menghakimi kita (Ibr. 4:12).

Penerapan:
Perilaku kita sehari-hari haruslah melewati penghakiman ilahi. Ketika Kristus hidup di bumi, pergerakan-Nya dan kehidupan sehari-hari-Nya telah melewati pencobaan dan pengujian, baik dari Allah, iblis, atau manusia. Segala perilaku kita yang tidak sesuai dengan standar kekudusan-Nya kiranya dihakimi dan kita makin dimurnikan.

Pokok Doa:
Berdoalah agar sorotan mata Kristus menyoroti Anda, membakar serta memurnikan segala perilaku, perbuatan-perbuatan, kebobrokan sifat daging, serta keduniawian Anda yang tidak sesuai dengan tuntutan sifat kekudusan-Nya.

No comments: