Hitstat

08 August 2005

Wahyu Volume 2 - Minggu 1 Senin

Utusan (Messenger)
Wahyu 2:1
"Tuliskanlah kepada malaikat (utusan) jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu."

Tuhan Yesus penuh kasih karunia, tetapi Ia juga adil benar. Berhubung gereja telah merosot dan jatuh, maka dalam kitab Wahyu, Dia tidak lagi dapat menulis dengan nada penuh kasih. Surat ini bukan lagi ditujukan kepada seluruh kaum saleh seperti dalam Efesus 1:1, tetapi hanya kepada utusan gereja, mengapa? Karena gereja telah meninggalkan Dia (Bd. Why. 3:20), Dia harus memerintahkan Yohanes untuk menulis kepada utusan gereja. Manusia telah mengasingkan dirinya sendiri dari Allah sehingga Allah tidak mampu menariknya lebih dekat lagi. Sebenarnya kasih Tuhan tidak pernah berubah, yang berubah adalah umat-Nya.
Siapakah utusan itu? Mengapa mereka mampu berbicara dengan Allah berhadapan muka? Apakah mereka adalah orang-orang yang menonjol atau orang-orang yang cakap dalam gereja? Ataukah mereka adalah para pengurus gereja, orang-orang yang hari ini mendapat sebutan ‘hamba Tuhan’? Tuhan bukan berbicara kepada orang berdasarkan kedudukan atau karunia mereka, melainkan berdasarkan kualitas hubungan mereka dengan Tuhan. Para utusan ini adalah orang-orang yang ditarik lebih dekat kepada Tuhan. Mereka mempunyai telinga untuk mendengarkan Tuhan, mata untuk memandang Tuhan, dan hati untuk mengasihi Tuhan.
Utusan ini adalah orang-orang dalam setiap gereja yang diselamatkan oleh darah Tuhan, yang mau memikul tanggung jawab bagi Tuhan, dan yang mau melayani Tuhan dengan setia. Mereka adalah bintang-bintang yang bersinar di malam yang gelap. Mari kita renungkan: ‘Kita utusan atau bukan’?

Pengirim Surat
Why. 2:1

Sebelum mengatakan sesuatu kepada gereja-gereja, Tuhan selalu memper-kenalkan siapa Dia. Tanpa mengenal diri Tuhan, kita tidak mungkin mengenal gereja. Dalam surat yang pertama, Tuhan mengatakan bahwa Ia adalah Yang memegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya. Kalau dulu, yang berdiri di hadapan Allah ialah gereja; tetapi sekarang, utusanlah yang berdiri di hadapan-Nya (dilambangkan oleh ketujuh bintang - Why. 1:20). Tuhan telah memilih cahaya bintang yang tak terpadamkan dan menyatakannya sebagai utusan-Nya.
Bintang-bintang ini ada dalam genggaman tangan-Nya, bukan dalam saku manusia. Meskipun manusia dapat mengorganisasi ‘gereja’, menginstitusi hukum dan menyusunnya, dan menetapkan susunan hamba Tuhan, dalam realitasnya, pekerjaan-pekerjaan itu menyingkirkan tempat dan kekuasaan Kristus! Hanya ketika bintang-bintang itu ada di dalam tangan-Nya, barulah mereka dapat memikul tanggung jawab bagi gereja-gereja.
Mereka yang ingin memikul tanggung jawab bagi gereja-gereja seharusnya pertama-tama rebah di kaki Tuhan seperti mati dan secara pribadi mengalami penggenggaman dan penjagaan kuasa dari "tangan kanan"-Nya. Hanya tangan kanan Tuhan yang dapat membuat bintang bersinar menurut kehendak-Nya. Semoga Tuhan membangkitkan kita untuk melayani-Nya dengan setia, memikul tanggung jawab membangun gereja. Jatuh bangunnya gereja adalah tanggung jawab kita. Kita harus seperti bintang-bintang di langit, yang memberikan terang dan menetapkan waktu.
Tuhan kita bukan hanya "di tengah-tengah kaki dian" (1:13), tetapi "berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu". Kita perlu melihat, bahwa meskipun segala sesuatu di dunia ini berada di bawah tangan Tuhan, Tuhan tidak berjalan di tengah-tengah dunia. Ia berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu! Ini berarti, Ia bukan hanya mengatur semua kaki dian, tetapi juga memeriksa tingkah laku mereka. Kaum beriman sering kali lupa bahwa Tuhan mengetahui bukan hanya perkataan dan tingkah laku kita, melainkan juga pemikiran kita. Dia menyelidiki kegagalan kita yang di luar dan menghakimi kekurangan kita yang di dalam.

Penerapan:
Hari ini, Tuhan masih terus berbicara kepada orang-orang yang mendengarkan-Nya. Ia tidak berubah. Yang penting bukanlah jabatan atau kedudukan, melainkan benar-benar memiliki kekuasaan rohani di hadapan Allah, bisa mewakili gereja. Allah menyerahkan kekuasaan-Nya itu kepada orang-orang yang sedemikian.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, ampuni aku karena telah jauh memisahkan diri dari-Mu. Tariklah aku sekarang juga Tuhan, tariklah aku terus lebih dekat kepada-Mu. Dapatkan telingaku untuk mendengarkan Engkau, mataku untuk memandang-Mu, dan hatiku hanya mengasihi-Mu.

No comments: