Hitstat

09 August 2005

Wahyu Volume 2 - Minggu 1 Selasa

Aku Tahu Segala Pekerjaanmu
Wahyu 2:2
"Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta."

Di antara tujuh gereja dalam kitab Wahyu ini, lima gereja dicela; satu gereja tidak dicela pun tidak dipuji; hanya satu gereja yang dipuji. Dan gereja di Efesus termasuk di antara gereja-gereja yang dicela. Kata "Efesus" dalam bahasa Yunani berarti "yang didambakan". Hal ini menandakan bahwa Tuhan tetap menaruh pengharapan yang besar terhadapnya. Gereja di Efesus adalah gereja yang Tuhan sayang dan Tuhan indahkan.
Walau ditegur, namun pekerjaan gereja di Efesus tidak hilang dari perhatian Tuhan. Tuhan kita sebenarnya suka berbicara mengenai perbuatan baik umat-Nya. Sayangnya kita tidak memiliki banyak perbuatan baik untuk dipuji Tuhan!
"Aku tahu" — dua kata ini seharusnya menusuk hati kita, namun juga sangat menghibur! Semua pekerjaan dan kondisi umat-Nya berada di bawah penyelidikan-Nya, karena Dia berjalan di tengah-tengah kaki dian emas. Berapa banyak pekerjaan yang kita miliki di hadapan Tuhan yang dapat disebut sebagai pekerjaan? Kaum saleh di Efesus bukan hanya memiliki iman, tetapi juga memiliki pekerjaan.
Betapa banyaknya pujian Tuhan bagi Efesus! Selain pekerjaan, mereka juga memiliki jerih payah. Berjerih payah berarti bergumul dan berjuang, atau bekerja dengan usaha yang keras. Berapa banyak orang yang mengesampingkan segala sesuatu bagi pekerjaan Tuhan? Ketika kita merenungkan betapa dinginnya hati kita terhadap pekerjaan Tuhan, kita seharusnya bertobat dari kondisi kita yang sedemikian rendah dibandingkan dengan gereja di Efesus!

Realitas Rohani
Why. 2:2-4

Tuhan memuji ketekunan gereja di Efesus. Ini berarti gereja ini pernah teraniaya, tetapi tekun dalam penderitaan. Ketekunan, memang adalah kebajikan yang paling penting dalam gereja. Jika hidup sendirian, kita tidak perlu banyak ketekunan, tetapi ketika berkumpul bersama, bahkan hanya dengan dua atau tiga orang sekalipun, ketekunan sangat diperlukan. Dalam gereja, ada ratusan kesempatan bagi kita untuk bertekun, dan ini bukan hal yang mudah. Ketekunan disini juga memiliki arti kegigihan. Banyak orang, kelihatan baik pada mulanya, tetapi ketika kesulitan datang, mereka terseret bersama yang lain dan kehilangan iman mereka. Apa yang diperlukan dalam pencobaan adalah ketekunan, tetapi hal yang paling cepat menghilang dalam pencobaan justru adalah ketekunan.
Masih banyak pujian bagi gereja di Efesus, tetapi semua itu tidak cukup memuaskan Tuhan. Itulah sebabnya setelah memuji, Tuhan mencela mereka (ay. 4). Ada yang mengira, sebelum mencela, Tuhan terlebih dulu memuji gereja di Efesus, supaya mereka merasa sedikit enak; seolah-olah Tuhan sedang melakukan suatu diplomasi. Sebenarnya bukan demikian. Tuhan ingin memperlihatkan realitas rohani. Ada sesuatu yang disebut realitas rohani, dan yang eksistensinya tidak terpengaruh oleh keadaan lahiriah.
Kita mudah sekali melihat betapa suram dan gersangnya kondisi gereja dewasa ini, mengira saudara ini atau saudara itu munafik, tanpa realitas, dll. Kita sungguh perlu terang agar melihat bahwa kelemahan atau kegagalan saudara saudari itu palsu. Seperti seorang anak yang sekujur tubuhnya kotor karena bermain di lumpur, tetapi kotornya itu bukan timbul dari dalam dirinya, asal dibasuh, ia pasti bersih kembali. Anak-anak Allah wajib belajar, melihat kebaikan saudara saudari berdasarkan realitas rohaninya. Kenajisan itu palsu, karena realitasnya adalah baik.
Menurut pandangan manusia, keadaan orang Israel memang tidak benar, akan tetapi Allah berfirman melalui Bileam bahwa Dia tidak melihat adanya kejahatan di antara keturunan Yakub (Bil. 23:21). Apakah mata Allah tidak lebih baik daripada mata kita? Tidak, melainkan karena Allah lebih memandang realitas rohaninya dibandingkan penampilan luarannya.

Penerapan:
Apakah kita menganggap hidup kita begitu berharga sehingga kita tidak bisa mengesampingkan segala sesuatu bagi pekerjaan Tuhan?

Pokok Doa:
Tuhan, aku damba memiliki banyak perbuatan baik yang diperkenan oleh-Mu. Oh, Tuhan, selamatkan aku dari begitu banyak pekerjaan untuk diri sendiri, tetapi melupakan keperluan-Mu. Tuhan Yesus, tolonglah aku agar bisa berjerih payah bagi-Mu.

No comments: