Hitstat

10 August 2005

Wahyu Volume 2 - Minggu 1 Rabu

Kasih Yang Semula
Wahyu 2:4
"Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula."

Pada mulanya gereja memiliki kasih yang luar biasa dalam terhadap Tuhan, tetapi tak lama kemudian, kasih ini pelan-pelan menjadi pudar. Tuhan sangat berduka. Ini adalah hal yang sangat serius. Jika mereka telah meninggalkan kasih yang semula, bukankah pada masa yang akan datang mereka juga akan meninggalkan pekerjaan yang dimiliki saat ini? Inilah penyebab utama kemerosotan hidup gereja, juga sumber segala kemerosotan gereja dalam tahap-tahap selanjutnya.
Banyak orang Kristen mengira, bahwa kasih yang semula adalah kasih yang kita tujukan kepada Tuhan Yesus ketika kita baru dilahirkan kembali, atau kegairahan dan kerajinan dari kaum beriman yang baru. Pengertian ini tidak memadai. Istilah "semula" dalam bahasa Yunaninya ialah "proten". Kata ini tidak hanya menunjukkan pertama dalam waktu, juga pertama dalam sifat. Kata "terbaik" dalam Lukas 15 — jubah yang terbaik yang dikenakan sang bapa kepada si anak hilang — adalah kata yang sama dengan "semula" di sini. Gereja di Efesus telah meninggalkan kasih yang terbaik ini terhadap Tuhan.
Banyak orang telah mencucurkan air mata syukur ketika mereka mengenal keselamatan salib. Pada saat demikian, mereka bersedia bahkan untuk mati dan dikubur bagi Tuhan. Betapa kuatnya "kasih semula" ini! Sayangnya, kondisi sedemikian tidak bertahan lama. Ketika situasi berubah, hati yang membara bagi Tuhan dan sakit asmara itu menjadi semati abu. Saudara saudari, bagaimana dengan kita?

Kasih Yang Semula — Mengutamakan Tuhan
Why. 2:5; Ef. 2:15; 3:16-19; 6:24

Semua orang yang dipenuhi dengan kasih semula ini memiliki satu karakteristik, yaitu mereka begitu terpikat oleh Tuhan. Mereka tidak peduli dengan keuntungan atau kerugian, ejekan atau teguran. Jika ada senyum Tuhan, wajah-wajah masam tidak akan membuat kita sengsara. Orang lain boleh memiliki dunia, ketenaran, puji-pujian, dan kemulian. Tetapi apa yang kita inginkan hanyalah Tuhan Yesus. Inilah maksud dari Filipi 3:7-8, "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus." Kedambaan yang sedemikian, membuat kita hanya mau melakukan satu hal: "Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus" (ay. 13-14).
Kita harus tahu bahwa Allah bukan hanya yang terbaik, tetapi juga yang pertama. Di alam semesta, Allahlah yang pertama. Surat Kolose memberi tahu kita, bahwa Kristus harus mendapatkan tempat pertama (1:18b). Dalam hidup sehari-hari, kita harus mengutamakan Dia dalam perkara besar maupun kecil. Ketika saudara-saudara membeli barang, mereka seharusnya mengutamakan Kristus. Para saudari seharusnya juga mengutamakan Kristus dalam hal memotong rambut. Bila kita mengutamakan Kristus dalam segala hal, ini membantu kita memulihkan kasih semula yang telah hilang.
Dalam usia yang sangat lanjut, ketika hendak tidur, Darby berdoa dengan sederhana sekali, katanya, "Tuhan Yesus, aku tetap mengasihi-Mu." Seorang saleh yang sudah tua bisa berkata demikian, benar-benar berharga. John Nelson Darby mulai mengasihi Tuhan sejak muda. Setelah 60 tahun lebih, ia masih mengasihi-Nya. Setiap hari, kita juga harus berkata kepada Tuhan, "Tuhan Yesus, aku tetap mengasihi-Mu. Segalaku boleh berubah, ya Tuhan, tetapi aku tidak mau berubah dalam hal mengasihi-Mu."

Penerapan:
Kita perlu belajar untuk tidak melakukan suatu perkara, bukan hanya karena perkara itu tidak benar, atau karena takut kepada Allah, melainkan karena kita mengasihi-Nya. Berkatalah kepada Tuhan, "Tuhan Yesus, aku cinta kepada-Mu, maka aku tidak bisa melakukan hal ini."

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, jangan biarkan aku kehilangan kasih yang terbaikku kepada-Mu. Jagalah hatiku tidak tercemar dan dinodai oleh tarikan dunia dan tarikan daging. Jagalah hatiku tetap perawan dan membara mengasihi-Mu.

No comments: