Hitstat

15 August 2005

Wahyu Volume 2 - Minggu 2 Senin

Jikalau Engkau Tidak Bertobat (1)
Wahyu 2:5
"Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat."

Di bumi, gereja adalah sebagai suatu kesaksian bagi Tuhan Yesus. Karenanya, ia dilambangkan dengan kaki dian, sesuatu yang bersinar dalam kegelapan dunia ini. Gereja seharusnya bersaksi mengenai pekerjaan-pekerjaan Tuhan di masa lampau, kedudukan-Nya sekarang, dan kemuliaan-Nya yang akan datang. Inilah fungsi kaki dian emas. Jika gereja tidak mempersaksikan ini atau tidak layak mempersaksikan ini, ia akan menjadi kesaksian yang palsu dan pada akhirnya akan ditolak oleh Allah.
Tetapi syukur pada Tuhan karena Ia benar-benar sabar, Ia menasihati gereja untuk bertobat. "Bertobatlah …." Jika kata-kata dorongan dan teguran dari Tuhan sendiri tidak dapat menyebabkan kita bertobat, tidak ada sesuatu pun yang dapat mengubah kegagalan dan kemerosotan kita lagi! Selain penghakiman, tidak ada yang lain. Tidak peduli seberapa besar kesabaran Allah, jika gereja tidak bertobat, sudah dipastikan akhirnya akan bagaimana. Jika nasihat Allah jatuh pada telinga yang tuli, kaki dian akan diambil dan gereja tidak lagi mampu menjadi terang Allah di dalam dunia. Betapa mengerikannya hal ini.
"Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh!" Kita perlu mengingat kondisi awal kita dan meratap karena situasi kita saat ini sambil berkata, "Kalau saja aku menjadi seperti sebelumnya!" atau "Aku berharap dapat kembali ke kondisi beberapa bulan yang lalu!" Ingatan akan kondisi pada mulanya akan membuat kita bertobat. Inilah langkah awal menuju kebangunan.

Jikalau Engkau Tidak Bertobat (2)
Why. 2:5; Mzm. 73:25

Bagaimanakah kondisi gereja di mana kita berada? Apakah seperti Efesus? Allah memiliki banyak pujian bagi Efesus. Bisakah Ia menerapkan pujian yang sama kepada kita? Akibat kejatuhan gereja ialah kehilangan kesaksian. Kehilangan kesaksian tidak lain berarti diambilnya kaki dian. Jika suatu gereja telah kehilangan kasih semulanya dan kesaksiannya sebagai kaki dian, di mata Tuhan ia tidak lagi menjadi gereja tetapi telah menjadi organisasi duniawi dan suatu perkumpulan yang dikendalikan oleh peraturan manusia.
Kita harus menyadari bahwa gereja akan dihakimi pada jaman ini dan akan kehilangan kuasa pencahayaan dan kedudukannya. Kapankala kekuatan rohani hilang, penghakiman Allah akan mengikutinya.
Penyingkiran kaki dian ialah sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia, karena itu adalah sesuatu yang Tuhan lakukan dalam tabernakel surgawi. Ketika Tuhan Yesus mengabaikan bait di Yerusalem, Dia tidak lagi menyebutnya sebagai rumah Bapa-Nya, tetapi "rumahmu", yang akan ditinggalkan sebagai reruntuhan (Mat. 23:38). Namun, pada waktu itu, batu putih dan emas masih bersinar di sana! Hanya pandangan rohani yang dapat mendeteksi keruntuhan di balik kemakmuran itu. Bila kaki dian diambil dari tempatnya, maka bagaimana pun kita bekerja, tidak akan ada nilainya di hadapan Tuhan. Ini berlaku bagi gereja juga bagi kaum saleh perorangan.
Kaum beriman yang duniawi dan tidak setia seharusnya membiarkan kata-kata ini menusuk dalam hati mereka. Karena jalan mereka sepenuhnya duniawi, mereka tidak mampu berbicara kepada orang lain mengenai Juruselamat mereka, apa yang mereka bicarakan tidak memiliki kuasa sebab Roh Kudus tidak bekerja dengan mereka. Melalui keserakahan, keegoisan, dan kasih terhadap dunia, dan bahkan menjadi serupa dengan dunia, mereka telah kehilangan persyaratan untuk melatih karunia-karunia mereka. Kesempatan mereka telah hilang, dan tidak ada lagi pahala yang tersedia bagi mereka. Pada hari penghakiman, orang sedemikian tidak akan mampu berdiri di hadapan Tuhan dengan berani dan tidak malu. Saudara saudari marilah kita bertobat pada masa ini, karena kesempatan masih terbuka bagi kita. Jangan mengeraskan hati dan jangan terus mabuk oleh anggur duniawi.

Penerapan:
Jika kita melihat bahwa Tuhan sangat dalam mengasihi kita, kita tentunya akan merendahkan diri dalam debu dan mengakui kegagalan kita. Jika kita percaya pada kasih-Nya, datang mendekat pada-Nya, dan mengakui dosa-dosa kita dengan penuh penyesalan, Ia tidak akan membuat kita pulang dengan hampa tangan tetapi akan memberikan kekuatan dan berkat-Nya.

Pokok Doa:
Tuhan, terima kasih untuk semua teguran-Mu. Jangan biarkan kami bebal, selamatkan kami dari semua kegagalan dan kemerosotan ini.

No comments: