Hitstat

22 August 2005

Wahyu Volume 2 - Minggu 3 Senin

Hajaran Allah
Ibrani 12:10
"Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya."

Kita telah melihat bagaimana gereja di Efesus telah meninggalkan kasih semula. Ini adalah kerugian yang besar. Sekarang, di jaman Smirna, kita melihat bagaimana Allah menghakimi kemerosotan ini dan bagaimana Allah dengan keras menegur kegagalan mereka. Tidak ada jalan lain bagi orang yang jatuh dan tidak bertobat kecuali menerima penghajaran. Lebih baik dihajar oleh Tuhan dari pada ditinggalkan oleh-Nya.
“Bapa segala roh” mendisiplin kita “untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya” (Ibr. 12:9-10). Tongkat Allah selalu memiliki tujuan, yaitu membawa kita kepada posisi yang diinginkan-Nya, yaitu membuat umat-Nya berpaling dan memulihkan kesegarannya yang hilang.
Sering kali, ketika suara kasih tidak dapat manjur, cambuk hajaran akan manjur. Banyak orang yang telah meninggalkan mata air kehidupan (hayat) tidak akan kembali sampai mereka menemukan bahwa kolam yang mereka gali bocor, tidak dapat menampung air (Yer. 2:13). Banyak anak durhaka yang tidak akan mengingat kasih bapa sampai mereka bertemu dengan kelaparan dan bekerja di antara babi-babi.
Bukankah dalam ujian-ujiannya, Daud menyusun banyak mazmur yang manis, yang penuh ilham Roh Kudus. Mazmur-mazmur ini masih berada dalam hati manusia dan pada bibir mereka hari ini. Karena itu, janganlah kita menghindari cambuk Tuhan. Watchman Nee menulis sebuah syair:
Perlukah Kau petik dawai hatiku, gemakan musik-Mu?
Perlukah siksaan kasih-Mu, Agar musik makin merdu?

Makna Penderitaan
Ibr. 2:9-10; Mat. 24:21; 1 Yoh. 5:19; 2:17

Gereja di Efesus telah meninggalkan kasih semula dan telah berpaling ke dunia. O, betapa dunia seringkali menjadi jerat bagi kaum saleh! Banyak yang menguburkan kasih, kesaksian, kegairahan, dan kerohanian mereka dalam kuburan dunia ini! Tetapi Allah tahu bagaimana menyembuhkannya. Inilah makna dari kesusahan (penderitaan). Berapa banyak kaum saleh yang masih mengasihi dunia? Karena itulah, Allah tidak memiliki pilihan kecuali menyerahkan mereka pada penderitaan.
Penderitaan ini akan “seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi” (Mat. 24:21). Karenanya, penderitaan ini sangat hebat. Awalnya, kasih Tuhan tidak mampu menarik mereka dari dunia. Sekarang, dunia menjadi pahit. Mereka menemukan diri mereka terjebak. Mereka ingin meninggalkan dunia secepat mungkin. Mereka akan mulai membenci apa yang dahulunya mereka kasihi. Mereka akan menyadari bahwa “seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat” (1 Yoh. 5:19). Karenanya, dunia bukanlah tempat perhentian mereka. Mereka akan menyadari bahwa “dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya” (2:17). Saudara saudari yang terkasih, jangan mengasihi apapun dalam dunia ini. Jika tidak, Anda akan menemukan diri Anda terjerat oleh apa yang Anda inginkan.
Pada mulanya, Allah ingin kaum saleh menyalibkan dunia dan mengejar perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Tetapi, daya tarik dunia dan kemuliaan dunia begitu kuat, karena itulah, pada akhirnya Allah harus membawa mereka melalui penderitaan, sehingga mereka akan menyadari kemunafikan dalam wajah dan hati manusia, dan akan menemukan bahwa Juruselamat mereka adalah satu-satunya sahabat sejati dan batu karang mereka. Adalah baik bagi gereja yang jatuh untuk hidup di dunia yang menganiaya mereka. Adalah baik juga bagi kaum beriman duniawi untuk hidup dalam lingkungan penderitaan.
Saudara saudari jangan mengeraskan hati dalam penderitaan. Semua penderitaan harus menjadi dorongan untuk pertobatan kita.

Penerapan:
Kita perlu bersyukur untuk semua keadaan yang Tuhan aturkan bagi kita. Janganlah bersungut-sungut. Jika kita dengan penuh syukur menerima semuanya, kita akan seperti Daud, menghasilkan banyak mazmur yang indah.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih karena begitu memperhatikan kami. Bahkan hajaran-Mu juga untuk kebaikan kami hingga kami dapat beroleh bagian dalam kekudusan-Mu.
Tuhan Yesus, berilah kami hati yang terbuka untuk semua pengaturan-Mu, karena semuanya adalah
yang terbaik bagi kami.

No comments: