Hitstat

02 August 2005

Wahyu Volume 1 - Minggu 4 Selasa

Rambut dan Mata-Nya
Wahyu 1:14
"Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api."

Kepala dan rambut-Nya putih." Ini menyatakan hikmat Tuhan yang penuh. Amsal mengatakan, "Rambut putih adalah mahkota yang indah" (16:31), dan juga mengatakan, "keindahan orang tua ialah uban" (20:29). Rambut putih juga menandakan lanjut umur (Ayb. 15:10), mengacu kepada kepurbaan Kristus. Kristus itu purba, namun Ia tidak tua. Haleluya!"Kepala dan rambut-Nya putih seperti bulu domba, seputih salju." Dalam Yesaya 1:18, kita melihat bahwa Allah berjanji untuk membasuh dosa-dosa kita, sehingga menjadi seputih bulu domba dan salju. Ketika kita memikirkan dosa-dosa kita telah dibasuh sampai kita seperti kepala dan rambut Tuhan, tidakkah kita takjub pada anugerah Tuhan? Namun, tidak ada mahkota di atas kepala-Nya! Waktu-Nya untuk menjadi Raja belum tiba. "Mata-Nya bagaikan nyala api." Di sini, "mata-Nya" bagaikan nyala api adalah untuk menyelidiki dan memeriksa, agar Ia dapat melaksanakan penghakiman-Nya melalui sorotan-Nya. Boleh jadi ketika kita mencoba menyembunyikan sesuatu dari istri kita, Tuhan datang dengan mata-Nya menyoroti dan mengungkapkan keadaan kita yang sesungguhnya. Mata Tuhan mengamat-amati anak-anak manusia (Mzm. 11:4). "Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab" (Ibr. 4:13).

Bagaikan Nyala Api
Why. 1:14

Kitab Wahyu adalah sebuah kitab yang mengandung sifat pengha-kiman. "Api" adalah untuk penghakiman ilahi (1 Kor. 3:13; Ibr. 6:8; 10:27). "Allah kita adalah api yang menghanguskan" (Ibr. 12:29); "takhta-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya" (Dan. 7:9-10). Semuanya ini untuk menghakimi. Mata Tuhan yang seperti nyala api terutama untuk penghakiman (Why. 2:18-23; 19:11-12). Ketika Dia datang untuk mengambil alih bumi dengan melaksanakan penghakiman terhadap bumi, kedua kaki-Nya pun bagaikan tiang api (Why. 10:1).
Pada hari yang terakhir, saat Kristus berdiri di hadapan takhta penghakiman, Tuhan juga akan menggunakan api untuk menguji pekerjaan manusia, "sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu" (1 Kor. 3:13). "Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah" (1 Kor. 4:5). "Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat" (2 Kor. 5:10). Walaupun kini kita dapat berbuat dosa dengan tersembunyi dan melakukan perbuatan yang tidak dilihat dan didengar orang lain, tetapi "tidak ada satu pun yang tersembunyi yang tidak akan disingkapkan." Dalam kitab Maleakhi, Kristus "seperti api tukang pemurni logam" (3:2). Api menyebabkan orang-orang yang baik menjadi murni dan yang jahat dibinasakan. Saudara saudari, jangan takut dimurnikan, agar kelak kita berani berdiri di depan takhta penghakiman.
Mata Kristus tidak hanya mengamati, menyelidiki, menghakimi, tetapi juga menyalurkan diri-Nya. "Mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia" (2 Taw. 16:9).

Penerapan:
Ketika mata-Nya memandang kita, yang tadinya dingin akan dibarakan dan dibangkitkan.
Jika kita menyembunyikan sesuatu kepada pasangan kita, mata-Nya juga menembus diri kita dan menyingkapkan siapa sebenarnya diri kita. Ketika kita berbantahan dengan orang lain, sorotan mata-Nya akan membungkam mulut kita.

Pokok Doa:
Ya Tuhan, ampunilah, begitu banyak dosa tersembunyi yang aku lakukan. Memang orang lain tidak tahu, tetapi Engkau tahu, ya Tuhan. Ampunilah aku. Bekerjalah di dalamku. Ubahlah aku, ya Tuhan.

No comments: