Hitstat

29 August 2005

Wahyu Volume 2 - Minggu 4 Senin


Selama Sepuluh Hari

Wahyu 2:10
"… Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari…."

Apakah sebenarnya maksud sepuluh hari itu? Dalam Alkitab, kita dapati beberapa kali "sepuluh hari". Ketika hamba Abraham hendak membawa Ribka, ibu dan kakak Ribka meminta supaya ia tinggal lagi bersama mereka paling sedikit sepuluh hari lamanya (Kej. 24:55). Ketika Daniel dengan kawan-kawannya menolak hidangan raja, maka ia mohon petugas raja untuk mencoba mereka selama sepuluh hari juga (Dan. 1:12, 14, 15). Maka sepuluh hari dalam Alkitab mengandung makna tertentu, yakni waktu atau masa yang tidak lama. Sepuluh juga adalah angka yang penuh, seperti sepuluh perintah yang menyatakan kesempurnaan tuntutan Allah; dan seperti persepuluhan dari kurban persembahan, yang menunjukkan sepuluh bagian dari kurban itu membentuk persembahan yang sempurna. Jadi, sepuluh hari menyatakan sejangka waktu yang singkat namun sempurna.
Firman Tuhan di sini pun mengandung arti yang serupa. Di satu pihak berarti, bahwa kesusahan kita itu ada masanya yang tertentu; ini juga berarti hari-hari di mana kita mengalami kesesakan itu telah dihitung oleh Tuhan. Dan setelah harinya berlalu, kita pasti akan dibebaskan, seperti halnya yang terjadi pada diri Ayub. Di pihak lain, sepuluh hari pun berarti waktu yang sangat singkat. Tidak peduli ujian atau pencobaan apa pun yang kita terima di hadapan Allah, waktunya tidak akan berlangsung terlalu panjang. Apabila waktu itu telah penuh, Iblis tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi. Kesusahan atau pencobaan yang kita alami akan berlalu dengan cepat, karena itu kiranya kita bisa bertekun sampai akhir.

Iblis Yang Melemparkan Kamu Ke Dalam Penjara
Why. 2:10

Gereja di Smirna tidak hanya menerima cercaan dan penderitaan dari tangan manusia. Iblis akan melemparkan beberapa orang di antara mereka ke dalam penjara. Mereka mengalami penganiayaan hebat, tetapi di sini Tuhan menyingkapkan bahwa yang menganiaya, menyakiti, dan membunuh kita bukanlah pegawai, atau tentara kekaisaran Roma, melainkan iblis.
Tuhan Yesus ingin kita mengindentifikasi dengan jelas siapakah sebenarnya musuh kita, siapakah sebenarnya yang menyakiti kita dan siapakah sebenarnya sumber dari semua penderitaan kita. Sangatlah mudah bagi kita untuk melihat manusia dan membenci manusia. Tetapi Tuhan ingin kita mengenal tokoh utama di balik semua penderitaan itu. Di satu aspek, Petruslah yang mencoba menghentikan Tuhan Yesus agar tidak naik ke atas salib. Tetapi Tuhan Yesus tahu siapa di baliknya.
Ini seharusnya menjadi pelajaran bagi kita. Kita seharusnya dengan jelas mengidentifikasikan musuh kita. Langkah pertama dari pekerjaan Satan ialah menyembunyikan dirinya. Dia membiarkan manusia hanya melihat ular di taman Eden, tanpa melihat siapa di belakangnya. Kita seringkali menganggap penganiaya kita adalah manusia, kita tidak melihat penyusupan Satan di balik orang-orang ini. Jika kita sungguh-sungguh mengenal pekerjaan Satan, kita tidak akan menyalahkan orang lain, tetapi akan lebih membenci Satan. Dengan jalan demikian, akan menjadi mudah bagi kita untuk memaafkan orang lain.
Allah membiarkan Satan menampi kaum saleh sehingga terang mereka akan bersinar dan nama Allah akan dimuliakan. Ini tidak berarti bahwa mereka tidak benar. Tetapi kesusahan dan ujian akan menghasilkan emas murni. Tawaran yang murah, jalan yang mudah, memiliki dua kaki yang berada pada dua perahu yang terpisah, dan hidup di antara dua jalan, adalah godaan-godaan terbesar yang Satan berikan kepada manusia. Allah lebih suka melihat anak-anak-Nya diserang oleh musuh dari pada mereka masuk dalam godaannya. Allah membiarkan Satan menganiaya kaum saleh sehingga mereka tidak menjadi orang-orang duniawi, tetapi menjadi orang-orang saleh dalam jemaat orang-orang kudus.

Penerapan:
Meskipun kuasa Satan itu besar, dan meskipun pembantaian dari kesusahan itu kejam, segala sesuatu ada di dalam tangan Tuhan. Ini berarti kita harus menerima kesusahan itu seperti kesusahan itu berasal dari tangan Tuhan. Segala kuasa dari musuh berada di bawah tangan kuasa Allah, waktu penekanan dan penganiayaannya diukur oleh Allah.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, Engkau tidak pernah salah. Segala sesuatu ada di dalam tangan-Mu, sesuai kedaulatan-Mu. Kuatkan dan tabahkan kami semua, arahkan pandangan kami kepada-Mu. Cukupkanlah kasih karunia-Mu bagi kami.

No comments: