Hitstat

23 July 2007

Matius Volume 4 - Minggu 1 Selasa

Berakar dan Bertumbuh dalam Kristus
Kolose 2:7
Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Kehidupan yang tersembunyi dapat pula dikatakan sebagai kehidupan yang dalam. Kehidupan yang demikian merupakan jalan yang terbaik untuk bertumbuh dalam hayat. Dalam Perjanjian lama, kehidupan yang dalam, kehidupan yang tersembunyi, dapat diumpamakan sebagai bunga bakung, pohon zaitun, dan pohon anggur di Libanon (Hos.14:6-8).
Orang yang memiliki kehidupan yang tersembunyi itu bagaikan bunga bakung yang tumbuh di lembah, yang sepenuhnya hidup bersandar sinar matahari, hujan, dan embun. Sebagai umat kerajaan, kita adalah bunga-bunga bakung di lembah (Kid. 2:1), yang mutlak bersandar pada perawatan dan pemeliharaan Allah. Kehidupan rohani yang bersih dan indah hanya dapat dihasilkan dari persekutuan yang tersembunyi dengan Allah.
Orang yang kehidupannya berakar dapat juga diibaratkan sebagai pohon zaitun. Walau ia tidak semarak, tetapi ia menghasilkan buah-buah yang mengandung minyak. Keindahan orang Kristen terletak pada buah-buah Roh Kudus yang ia hasilkannya, bukan semarak yang di luar. Selain itu, orang yang memiliki kehidupan yang tersembunyi juga bagaikan pohon anggur yang berbuah banyak. Inilah kehidupan orang Kristen yang seharusnya kita miliki.
Kalau kita ingin memiliki kehidupan yang demikian, kita harus berlatih, sedikitnya setiap hari ada waktu khusus untuk membaca Alkitab dan berdoa di depan Allah, sambil membaca Alkitab sambil berdoa. Kalau mungkin, tetapkanlah waktu untuk berdoa bagi orang lain, berdoa untuk gereja-gereja di setiap tempat, dan berdoa untuk pekerjaan Allah. Kalau ada orang Kristen yang pada hari-hari biasa tidak membaca Alkitab dan berdoa, jangan harap ia memiliki kehidupan yang berakar dan bertumbuh. Ini bukan satu slogan yang kosong, melainkan pelaksanaan dalam hidup kita sehari-hari.

Mat. 6:1-4; Hos. 14:6-8; Kid. 2:1; Yes. 39

Pengajaran Tuhan Yesus di atas bukit sangatlah istimewa. Di satu pihak Dia mengatakan, “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.” Di pihak lain Ia berkata, “Jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu; jika engkau berdoa, berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.” Karena itu, di satu pihak tidak ada seorang Kristen yang dapat secara diam-diam menjadi orang Kristen. Di pihak lain ada banyak kebajikan orang Kristen yang seharusnya tersembunyi, tidak seharusnya dipaparkan keluar. Orang yang hanya memiliki yang terpapar di hadapan orang lain, tetapi tidak memiliki yang tersembunyi adalah orang yang tidak memiliki akar; orang ini tidak akan tahan uji, tidak tahan pencobaan.
Yesaya pasal 39 mengisahkan bahwa raja Babel menyuruh orang membawa surat dan pemberian kepada Hizkia, sebab telah didengarnya bahwa Hizkia tadinya sakit dan sudah sembuh kembali. Alkitab mencantumkan, “Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka, lalu diperlihatkannyalah kepada mereka gedung harta bendanya, emas dan perak, rempah-rempah dan minyak yang berharga, segenap gedung persenjataannya dan segala yang terdapat dalam perbendaharaannya.” (Yes. 39:2a). Dibukanya gedung harta benda Hizkia untuk diperlihatkan kepada orang lain, menyatakan bahwa ia tidak ditanggulangi oleh salib, hayat alamiahnya tidak pernah ditanggulangi. Hizkia tidak memiliki akar, Hizkia tidak memiliki kehidupan yang tersembunyi. Sebab itu nabi Yesaya mengatakan bahwa suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam istananya akan diangkut ke Babel, tidak ada barang yang akan ditinggalkan. Ini berarti, seberapa banyak perkara yang kita perlihatkan kepada orang lain, sejumlah itu pula yang akan diambil dari diri kita.
Hari ini banyak orang seperti Hizkia, yang tidak tahan untuk tidak memamerkan diri, tidak tahan untuk tidak membuka “gedung hartanya” dan memperlihatkannya kepada orang lain. Kehidupan dangkal semacam ini akan membuat kita menderita kerugian yang sangat besar di hadapan Allah. Kehidupan semacam ini menghambat pertumbuhan kita di hadapan Allah.

Doa:
Ya Bapa, ajarlah aku untuk memustikakan pengalaman yang tersembunyi dengan-Mu baik melalui berdoa, membaca firman-Mu, maupun melalui pujian dan penyembahan. Aku mau melatih rohku untuk bersentuhan dengan-Mu. Aku damba bertumbuh di dalam-Mu sehingga semua hal yang bukan berasal dari Engkau tersingkir semuanya.

No comments: