Hitstat

29 July 2007

Matius Volume 4 - Minggu 2 Senin

Berdoalah Demikian:...
Matius 6:9-10
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Sejak bumi diciptakan, doa sudah sering diucapkan kepada Allah. Dari generasi ke generasi, dari zaman ke zaman, tak terhitung banyaknya orang yang berdoa kepada Allah. Walau demikian, sangat jarang yang berdoa dengan benar. Kebanyakan orang hanya memperhatikan keperluan mereka, tetapi sangat sedikit yang memperhatikan apa yang diinginkan Allah. Itulah sebabnya Tuhan Yesus membuka mulut untuk mengajar kita berdoa. Allah telah datang ke bumi untuk menjadi seorang manusia, dan untuk pertama kalinya memberi tahu kita bagaimana berdoa dengan tepat.
Doa yang Tuhan Yesus ajarkan dalam Matius 6:9-13 umumnya dikenal sebagai “Doa Bapa Kami”. Tetapi sebenarnya, doa ini bukanlah Doa Bapa Kami, melainkan doa yang diajarkan Tuhan kepada kita. Frase “Berdoalah demikian” bukan berarti harus mengulangi kata-kata ini setiap kali kita berdoa, tetapi kita perlu berdoa menurut prinsip yang diajarkan Tuhan kepada kita.
Tuhan ingin kita berdoa kepada Bapa yang di surga. “Bapa” adalah sebutan baru bagi manusia untuk memanggil Allah. Sebelumnya manusia memanggil Dia sebagai Allah yang Mahakuasa, Allah yang Mahatinggi, Allah yang hidup, atau Yehova; tidak ada seorang pun dari mereka yang berani memanggil Allah sebagai “Bapa”. Hal ini jelas menunjukkan bahwa doa ini diucapkan oleh mereka yang sudah beroleh selamat dan memiliki hayat kekal. Hanya mereka yang lahir dari Allah adalah anak-anak Allah, dan hanya mereka yang dapat memanggil Allah sebagai “Bapa”. Doa ini diucapkan atas dasar bahwa kita adalah anak-anak-Nya. Mulai sekarang kita dapat mengucapkan doa kepada Bapa kita yang di surga. Alangkah manis dan ajaibnya perkara ini. Sebagai Bapa kita, Dia tidak hanya akan mendengar doa kita, tetapi juga akan membuat kita, anak-anak terkasih-Nya, memiliki sukacita untuk berdoa.

Mat. 6:9-13; Yoh. 17:6, 26; Yeh. 36:21

Bagian pertama dari doa yang Tuhan Yesus ajarkan kepada murid-murid-Nya adalah bagian mengenai perkara-perkara Allah, adalah doa dengan tiga kedambaan hati kita terhadap Allah (Mat. 6:9-10). Kedambaan hati kita terhadap Allah yang pertama seharusnya adalah “Dikuduskanlah nama-Mu”. Hari ini Bapa mempunyai satu harapan, yaitu semua anak-anak-Nya berdoa agar nama-Nya dikuduskan oleh manusia. Memang nama Allah sangat diagungkan di antara malaikat-malaikat, tetapi di bumi, nama Allah dipakai dengan sembarangan, disebutkan secara tidak kudus. Dia menghendaki anak-anak-Nya berdoa: “Dikuduskanlah nama-Mu.” Kalau kita mengasihi dan mengenal Allah, kita pasti mendambakan nama Allah dikuduskan. Kita akan merasa terluka kalau ada orang menyebutkan nama Allah dengan sia-sia.
Dalam Alkitab, nama Allah dipergunakan untuk memberi wahyu kepada manusia agar mereka mengenal Allah. Nama-Nya mewahyukan hakiki-Nya dan mengungkapkan kesempurnaan-Nya. Hal ini tidak dimengerti oleh jiwa manusia, perlu Tuhan sendiri mewahyukannya kepada kita (Yoh. 17:6, 26). Untuk mengenal nama Allah, kita perlu mendapat wahyu berulang-ulang dari Tuhan. Selain itu, “Dikuduskanlah nama-Mu” ini bukan hanya menyatakan keinginan hati kita, tetapi juga penyembahan kita kepada Bapa. Kita harus memberikan kemuliaan kepada Allah. Kita harus memulai doa kita dengan pujian. Muliakanlah Allah sebelum mengharap belas kasihan dan anugerah-Nya. Biarlah Dia menerima pujian yang penuh tentang diri-Nya, kemudian kita akan menerima anugerah-Nya. Yang paling utama dan juga merupakan sasaran akhir dari doa kita adalah agar Allah dimuliakan.
Nama Allah berhubungan dengan kemuliaan-Nya. “Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang kudus yang dinajiskan...” (Yeh. 36:21a). Kaum Israel pernah suatu waktu tidak menguduskan nama Allah, sebaliknya mereka menajiskan nama-Nya ke mana pun mereka pergi, baik melalui perkataan maupun perbuatan mereka yang jahat. Hal itu sangat menyakiti hati Allah. Demi kemuliaan-Nya, biarlah nama-Nya senantiasa dikuduskan melalui kita.

Doa:Ya Bapa, Engkau adalah Bapa yang kudus. Nama-Mu adalah nama yang kudus. Aku berdoa, biarlah nama-Mu senantiasa dikuduskan di dalam hidupku, di dalam keluargaku, dan di dalam gereja-Mu. Ampunilah bila di masa yang lalu hidupku belum bisa memuliakan nama-Mu. Hari ini aku bertobat, tidak berani mencemarkan atau merugikan nama-Mu

No comments: