Hitstat

10 August 2008

Markus Volume 7 - Minggu 2 Senin

Dan Kepada Petrus
Markus 16:7
Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu.

Ayat Bacaan: Mrk. 16:7; Yer. 31:3; Yoh. 13:1; Ibr. 3:13-15; Mrk. 10:22; Mzm. 51:19

Dalam Injil Markus tercatat bahwa setelah kebangkitan Tuhan Yesus, malaikat menyuruh beberapa perempuan memberitakan kebangkitan-Nya kepada murid-murid yang lain dan kepada Petrus. Mengapa Tuhan melalui malaikat-Nya secara khusus menyebut nama Petrus? Tuhan melalui malaikat-Nya secara khusus menyebut nama Petrus karena pada saat itu Petrus sedang kecewa dan putus asa atas kegagalannya dalam hal menyangkal Tuhan. Malaikat Tuhan menyebutkan nama Petrus adalah untuk menghibur dia, memulihkan dia, dan menegaskan kepadanya bahwa Tuhan tidak pernah melupakan dia. Petrus mungkin sudah putus asa, tetapi Tuhan tidak pernah putus asa. Sekali Tuhan memanggil dan menyelamatkan kita, Dia akan menyelamatkan kita hingga kekal.
Pernahkah kita gagal seperti Petrus? Pernahkah kita melakukan suatu kesalahan yang fatal, sehingga sampai-sampai kita merasa malu untuk menghampiri Tuhan? Kita mungkin merasa malu dan sulit untuk datang menghampiri Dia, tetapi Dia tetap mengingat kita dan bermaksud memulihkan kita kembali. Dia tidak mempedulikan kegagalan kita. Allah dapat melakukan apapun, tapi ada satu hal yang tidak dapat Dia lakukan, yaitu menarik kasih-Nya dari kita. Tuhan berkata, “Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan setia-Ku kepadamu” (Yer. 31:3). Yohanes 13:1 juga mengatakan, “Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.” Kasih Tuhan kepada kita jauh melampaui kegagalan kita. Kasih yang demikian membuat kita tidak memiliki alasan lagi untuk lari dari hadapan-Nya.
Tuhan yang tidak membuang Petrus juga adalah Tuhan yang tidak akan membuang kita. Tidak peduli betapa dalamnya kita telah jatuh, selama masih dapat dikatakan hari ini, kita boleh datang kepada-Nya (Ibr. 3:13-15). Hanya orang bodoh yang melarikan diri dari hadapan Tuhan (Mrk. 10:22). Mazmur 51:19 mengatakan, “Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.” Bila memang demikian kasih Tuhan terhadap kita, masihkah kita takut menghampiri Dia?

No comments: