Hitstat

24 August 2008

Markus Volume 7 - Minggu 4 Senin

Kehidupan dalam Ciptaan Baru
2 Korintus 5:17
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Ayat Bacaan: 2 Kor. 5:17; Yoh. 15:5b; Rm. 10:12; Yoh. 6:57

Pengakhiran ciptaan lama di dalam Adam selalu menghasilkan permulaan bagi ciptaan baru di dalam Kristus. Di dalam Adam, tidak ada yang lain kecuali ciptaan lama; namun di dalam Kristus, kita semua yang dibaptis dalam kematian-Nya telah dibangkitkan menjadi ciptaan baru. Bagi kita, umat Perjanjian Baru Allah, menjadi ciptaan baru bukan sekedar slogan atau sebutan, melainkan suatu kehidupan. Artinya, setiap hari kita perlu secara riil tinggal di dalam Kristus, bersatu dengan Dia, dan bergerak bersama Dia. Terlepas dari Kristus, kita bukanlah ciptaan baru. Hanya di dalam Kristus, barulah kita berada dalam realitas ciptaan baru (2 Kor. 5:17).
Sejak kita percaya, Kristus sudah ada di dalam kita. Namun Dia juga menghendaki kita tinggal di dalam Dia. Tidak hanya itu, Dia pun menghendaki kita menghentikan segala daya upaya kita dalam memperbaiki diri. Ya, pikiran religius selalu menyuruh kita melakukan ini atau itu. Yang menjadi suami harus menjadi suami yang baik. Yang menjadi istri harus menjadi istri yang baik. Ajaran itu cukup sering kita dengar. Tetapi Tuhan dengan jelas berkata, “Di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh. 15:5b). Di luar Kristus, kita tidak sanggup melakukan apa pun yang bernilai di hadapan Allah.
Apakah yang kita perlukan untuk menempuh hidup di dalam Kristus sebagai ciptaan baru? Setidaknya kita memerlukan dua hal. Pertama, kita harus selalu terbuka terhadap Tuhan. Jalan yang paling sederhana untuk terbuka terhadap Tuhan adalah belajar membuka segenap diri kita, mulai dari roh, hati, sampai ke mulut kita. Kita boleh berseru, “O, Tuhan Yesus! Ya, Tuhan Yesus!” Inilah jalan yang paling sederhana dan paling baik, yang memungkinkan kita berjumpa dengan Kristus, menjamah Dia, tinggal di dalam Dia. Belajarlah membuka diri terhadap Tuhan dan menyeru nama-Nya. Alkitab mengatakan, “Tuhan . . . , kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya” (Rm. 10:12). Kedua, hendaklah kita belajar sungguh-sungguh bersentuhan dengan firman-Nya, sungguh-sungguh membaca dan mendoakan firman-Nya, memakan firman-Nya (Yoh. 6:57). Latihan yang demikian akan menjaga kita tetap tinggal di dalam Kristus sebagai ciptaan baru-Nya.

No comments: