Hitstat

29 August 2008

Markus Volume 7 - Minggu 4 Sabtu

Kristus Menjadi Segala Kita
Markus 9:7
Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.”

Ayat Bacaan: Mrk. 9:7; Mat. 3:17; Rm. 12:2; Pkh. 1:1-11: Flp. 3:8; Yoh. 1:17

Dalam alam semesta ini, Allah mempunyai satu kehendak. Kehendak Allah adalah “... apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan sempurna” (Rm. 12:2). Ada orang mungkin berkata bahwa kehendak Allah adalah menyuruhnya sekolah di perguruan tinggi tertentu, atau menikah. Namun kalau kita masuk perguruan tinggi bukan untuk Kristus, itu bukan kehendak Allah. Demikian juga, kalau pernikahan kita tanpa Kristus, itu juga bukan kehendak Allah. Kita melakukan apa saja, asal di dalam Kristus, bersama Kristus, dan untuk Kristus, itulah kehendak Allah; karena kehendak Allah tak lain tak bukan adalah Kristus. Kehendak Allah adalah Kristus menjadi segala-gala kita. Kehendak Allah adalah kita menerima Kristus menjadi segala kita, menerima Dia menjadi hayat kita, hidup berdasarkan Dia, dan membiarkan Dia menjadi yang terutama dalam seluruh kehidupan kita.
Kalau suatu perkara berasal dari kehendak Allah, pasti di dalam Kristus, bersama Kristus, dan untuk Kristus. Kalau kita bisa dengan mantap dan berani mengatakan bahwa yang kita lakukan berada di dalam Kristus, bersama Kristus, dan untuk Kristus, itu pasti berasal dari Tuhan. Allah hanya mempunyai satu kehendak, yakni Kristus menjadi segala kita (Mrk. 9:7; Mat. 3:17).
Rencana Allah adalah menyalurkan Kristus ke dalam kita, menjadikan Kristus sebagai bagian kita. Dari sudut pandang rohani, kita tidak mempunyai bagian yang lain, hanya Kristus. Kita mungkin tidak memiliki apa-apa di dunia, tetapi kita mempunyai segalanya, karena kita mempunyai Kristus menjadi bagian kita. Kalau kita menerima segala perkara di luar Kristus menjadi bagian kita, kita akan tertipu. Raja Salomo yang berhikmat memberi tahu kita bahwa segala sesuatu di bawah matahari adalah sia-sia (Pkh. 1:1-11).
Dalam Perjanjian Baru, Paulus melihat segala sesuatu yang sebelumnya ia miliki adalah sampah (Flp. 3:8). Dunia ini beserta segala kemewahannya bukanlah bagian kekal yang Allah berikan kepada kita. Bagian yang Allah berikan kepada kita adalah realitas, adalah Kristus, Anak Allah. Segala sesuatu adalah sia-sia dalam kesia-siaan, hanya Kristus yang sejati. Puji Tuhan, Dialah anugerah dan realitas (Yoh. 1:17). Dialah bagian kita, segala-gala kita!

No comments: