Hitstat

09 January 2009

Lukas Volume 4 - Minggu 3 Sabtu

Banyak Diberi, Banyak Dituntut
Lukas 12:48b
Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.

Ayat Bacaan: Luk. 12:45-48; Ef. 4:12; 1 Ptr. 2:5

Tidak semua hamba Tuhan itu setia dan bijaksana, ada pula yang jahat (Luk. 12:45). Mereka berkata dalam hatinya, “Tuanku tidak datang-datang.” Karena itu, mereka mulai memukul hamba-hamba yang lain, lalu makan minum dan mabuk. Mereka tahu Tuhan akan datang, tetapi tidak mengharapkan kedatangan-Nya. Mereka tahu suatu hari kelak Tuhan pasti datang, namun mereka tidak merasa perlu mempersiapkan kedatangan-Nya, sebaliknya malah menganiaya hamba-hamba yang lain dan hidup di dalam ketidakbenaran. Mereka tidak setia mengurusi rumah Tuhan.
Lukas 12:46 mengatakan, “Maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.” Apa yang akan Tuhan lakukan pada kedatangannya kembali terhadap hamba yang jahat sungguh amat mengerikan. Perkataan ini seharusnya juga membuat kita diterangi dan terdorong untuk lebih setia melayani di dalam rumah Tuhan. Melalui firman kudus-Nya, kita mengenal kehendak Tuhan, bahwa Dia ingin membangun Tubuh-Nya, yakni gereja (Ef. 4:12; 1 Ptr. 2:5). Selain itu, Dia telah memberikan karunia, membagi-bagikan talenta kepada kita, untuk melakukan kehendak-Nya itu. Namun masalahnya, setiakah kita melakukannya?
Lukas 12:47 mengatakan, “Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.” Bila kita sudah tahu kehendak Tuhan, tetapi tidak mau melakukannya, maka Tuhan akan memandang kita sebagai hamba yang jahat. Sebagai akibatnya, kita akan menerima banyak pukulan pada hari penghakiman kelak.
Sudah berapa banyakkah kita melakukan kehendak-Nya? Yang tidak kita ketahui tidak perlu dibicarakan, tetapi firman yang kita ketahui sudahkah dilaksanakan dengan sungguh-sungguh? Di depan takhta penghakiman kelak kita tidak dapat beralasan dengan berkata bahwa kita tidak tahu apa itu kehendak Tuhan, atau beralasan tidak diberi talenta. Oleh sebab itu, marilah kita hari ini dengan setia melayani di dalam rumah-Nya, setia melakukan kehendak-Nya.

No comments: