Hitstat

16 January 2009

Lukas Volume 4 - Minggu 4 Sabtu

Seperti Induk Ayam Mengumpulkan Anak-anaknya
Lukas 13:34b-35a
Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi.

Ayat Bacaan: Luk. 13:31-35; Yes. 31:5; Ul. 32:11-12; Rm. 11:23, 26

Setelah memberikan dorongan agar murid-murid-Nya berjuang untuk masuk ke dalam kenikmatan yang penuh atas Kerajaan Allah, Tuhan memberitahu mereka bahwa Dia akan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem, karena di sanalah semestinya Dia akan dibunuh (Luk. 13:33). Tuhan tahu dengan pasti bahwa hanya melalui kematian dan kebangkitan-Nya, kaum beriman dapat dibawa masuk ke dalam kenikmatan Yobel itulah sebabnya Tuhan tidak pernah mengubah arah perjalanan-Nya, walau pun ada bahaya dari Herodes (Luk. 13:31), Dia tetap melanjutkan perjalanan ke Yerusalem.
Setelah mengatakan perkataan itu, Tuhan seolah mengeluh di dalam Roh-Nya dan berkata, “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau” (Luk. 13:34). Sikap para pemimpin agama Yahudi terhadap Tuhan memang patut disayangkan. Mereka tidak mengenal dengan benar siapakah Yesus yang ada di hadapan mereka, sehingga mereka menolak Dia (Yoh. 1:11). Dalam Perjanjian Lama, Allah melindungi Yerusalem sama seperti seekor burung yang berkepak-kepak melindungi sarangnya (Yes. 31:5; Ul. 32:11-12). Maka, ketika Tuhan berkata, “Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya,” seharusnya para pemimpin Yahudi tahu bahwa Dia adalah Allah itu sendiri.
Sebagai akibat dari penolakan mereka terhadap Tuhan, Dia berkata kepada mereka, “Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi” (Luk. 13:35a). Kata “rumah” di sini pasti mengacu kepada rumah Allah, Bait Allah (Luk. 19:46-47). Ini adalah rumah Allah, tetapi sekarang disebut “rumahmu” karena mereka telah membuatnya menjadi sarang penyamun.
Selanjutnya Tuhan berkata, “... Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!” (Luk. 13:35b). Ini adalah kedatangan Tuhan kali kedua, ketika sisa Israel berpaling untuk percaya kepada-Nya dan diselamatkan (Rm. 11:23, 26).

No comments: