Hitstat

18 January 2009

Lukas Volume 5 - Minggu 1 Senin

Orang-orang yang Allah Undang kepada Keselamatan-Nya

Lukas 14:13

Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.

 

Ayat Bacaan: Luk. 14:7-14; 1 Ptr. 5:5; Why. 11:18

 

Setelah menyembuhkan seorang penderita busung air yang datang ke rumah salah seorang pemimpin Farisi, Yesus kemudian mengajarkan moralitas berkaitan dengan sikap yang harus dimiliki oleh orang yang diundang dan yang mengundang (Luk. 14:7-14). Terhadap orang yang diundang, Yesus menekankan perlunya kerendahan hati (ay. 11), dan terhadap orang yang mengundang, Yesus menekankan perlunya mengundang orang-orang yang miskin, cacat, lumpuh, dan buta (ay. 13-14).

Karena disebutkan bahwa pengajaran Tuhan di atas merupakan suatu perumpamaan (Luk. 14:7), maka pengajaran tersebut tentulah mengandung makna yang rohani. Ketika Allah mengundang kita, bagaimanakah seharusnya sikap kita? Kita harus dengan rendah hati datang kepada-Nya dan menerima Dia. Sebaliknya, orang yang merasa puas diri, membenarkan diri, atau merasa dirinya mampu, mustahil beroleh karunia dari Allah. Allah hanya akan memberi karunia kepada satu jenis orang, yaitu orang yang rendah hati (1 Ptr. 5:5).

Di aspek yang lain, ketika Allah melalui Injil mengundang kita untuk menerima karunia-Nya, bagaimanakah keadaan kita pada waktu itu? Keadaan kita waktu itu di hadapan Allah tak ubahnya seperti orang yang miskin, cacat, lumpuh, dan buta. Itulah sebabnya Tuhan berkata, “Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta” (Luk. 14:13). Mereka ini adalah orang-orang yang Allah undang kepada keselamatan-Nya.

Setelah kita menerima karunia keselamatan, kita perlu bekerja sama dengan Tuhan dalam pelayanan Injil-Nya. Injil adalah suatu kabar sukacita, juga suatu undangan surgawi. Dengan memberitakan Injil, sesungguhnya kita sedang mengundang orang-orang berdosa, yang dilambangkan sebagai orang-orang yang miskin, cacat, lumpuh, dan buta (Luk. 14:13), untuk memperoleh karunia keselamatan Allah. Bila kita mau demikian bekerja sama dengan Tuhan, maka tidak hanya orang-orang yang kita undang itu akan beroleh faedah yang kekal, terlebih kita pun akan mendapatkan upah pada hari kebangkitan orang-orang benar (Luk. 14:14; Why. 11:18).

No comments: