Hitstat

06 July 2009

Yohanes Volume 4 - Minggu 1 Selasa

Konsepsi Manusia Yang Menghalangi Pekerjaan Tuhan
Yohanes 11:12-13
Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: “Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.” Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.

Ayat Bacaan: Yoh. 11:11-24, 33

Dalam Yohanes 11:8-16 kita nampak opini murid-murid Tuhan. Ketika berita tentang sakitnya Lazarus datang, hati Tuhan tidak tergerak. Murid-murid-Nya tentu merasa heran, juga mungkin kecewa. Setelah berselang dua hari, tiba-tiba Tuhan menyatakan keinginan-Nya untuk melihat Lazarus. Katanya, “Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya” (Yoh. 11:11). Murid-murid-Nya segera berkata kepada-Nya, “Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh” (Yoh. 11:12). Begitu Tuhan menyatakan keinginan-Nya untuk pergi melihat Lazarus, semua murid-Nya mengeluarkan opini mereka.
Murid-murid juga memberitahu Tuhan betapa bahayanya jika Tuhan pergi, karena orang-orang Yahudi berusaha melempari Dia dengan batu (Yoh. 11:8). Namun, sekali Tuhan memutuskan untuk pergi melihat Lazarus, tidak ada seorang pun yang dapat mencegah-Nya. Akhirnya murid-murid-Nya setuju pergi, tetapi mereka pergi dengan sikap untuk mati martir menghadapi penganiayaan orang Yahudi. sebab itu mereka berkata, “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia” (Yoh. 11:16).
Ketika Tuhan datang, Martalah yang menjumpai-Nya lebih dulu (Yoh. 11:20). Tetapi sebelum Tuhan sempat berbicara, Marta telah membuka mulutnya dan mengeluarkan opini yang lain: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati” (Yoh. 11:21). Ia menyesali Tuhan terlalu lambat datang. Tuhan berkata kepadanya, “Saudaramu akan bangkit” (Yoh. 11:23). Ini berarti Tuhan akan segera membangkitkannya. Tetapi Marta bahkan berkata, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman” (Yoh. 11:24). Opini Marta adalah penundaan besar terhadap perkataan ilahi!
Saudara saudari yang terkasih, tidak ada satu hal yang lebih hebat daripada opini manusia yang menentang hayat Tuhan, menentang kebangkitan Tuhan. Sering kali opini manusialah yang menghalangi Tuhan. Karena alasan inilah Tuhan mengeluh dalam hati-Nya dan sedih (Yoh. 11:33). Dia tidak mengeluh karena kematian Lazarus, tetapi karena tidak ada seorang pun dari antara mereka yang mengenal bahwa Dialah kebangkitan dan hayat.

No comments: