Hitstat

20 July 2009

Yohanes Volume 4 - Minggu 3 Selasa

Syarat Untuk Menghasilkan Banyak Buah
Yohanes 12:24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

Ayat Bacaan: Yoh. 12:24-25; Mrk. 4:2-3

Kristus adalah “sebutir benih gandum” yang Allah taburkan ke bumi, juga ke dalam manusia (Mrk. 4:2-3), agar menghasilkan banyak buah. Allah kita mengutus Putra-Nya datang ke bumi sebagai benih yang ditaburkan ke dalam manusia. Tuhan Yesus bukan datang untuk berkhotbah, Tuhan Yesus datang untuk menjadi firman. Tuhan bukan hanya sebagai pemberita firman, Tuhan sendiri adalah Firman itu; Tuhan bukan hanya sebagai penabur benih, Tuhan sendiri adalah Benih itu. Yang ditabur Allah bukan beberapa kata atau beberapa firman, yang ditaburkan Allah adalah satu Orang. Tuhan Yesus adalah benih yang sejati.
Tujuan Allah ialah ingin supaya sebiji gandum menghasilkan banyak butir. Allah bukan mengutus satu nabi atau banyak nabi untuk menjelaskan firman-Nya, Allah mengutus Anak-Nya sebagai sebutir biji gandum. Dia sebutir biji gandum, jatuh ke dalam tanah dan mati, lalu menghasilkan banyak butir. Bukan dengan khotbah yang jelas baru menghasilkan buah, bukan menghafalkan Alkitab dengan sangat baik baru menghasilkan buah, melainkan jatuh ke dalam tanah dan mati, lalu menghasilkan banyak butir. Inilah pekerjaan salib. Di sini Tuhan mengungkapkan semua syarat untuk menghasilkan buah, yakni mati. Tanpa mati tak mungkin menghasilkan buah, dan kecuali mati tidak ada cara lain bagi-Nya untuk berbuah. Keselamatan, kebangkitan, penyaluran hayat ilahi, dan dihasilkannya banyak buah, semuanya dimulai dengan salib.
Biji gandum dalam Yohanes 12:24 ditujukan kepada Tuhan sendiri, tetapi pada ayat selanjutnya (ay. 25), Tuhan menghendaki semua murid-Nya juga harus mengikuti jejak-Nya. Ia mengungkapkan makna biji gandum bagi orang Kristen; Ia menganggap biji gandum adalah lambang dari hayat jiwa mereka. Sebagaimana biji gandum tanpa mati tidak akan menghasilkan buah, begitu pula bila hayat jiwa tidak kehilangan dalam maut, ia juga tidak akan menghasilkan buah. Semua bakat alamiah, karunia, pengetahuan, hikmat, dan semua kekuatan yang bersumber dari hayat jiwa tidak mungkin membuat kaum beriman menghasilkan banyak buah. Sebagaimana Tuhan Yesus harus mati baru bisa berbuah, demikian pula setiap orang Kristen.

No comments: