Hitstat

19 July 2009

Yohanes Volume 4 - Minggu 3 Senin

Biji Gandum yang Jatuh ke Tanah dan Mati
Yohanes 12:24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

Ayat Bacaan: Yoh.12:24; 1 Kor. 15:45; 1 Ptr. 1:3; Ef. 1:23; 3:10-11, 19-21; Ibr. 2:11; 1 Kor. 10:17

Uuntuk menghasilkan gereja sebagai perbanyakan dan perluasan-Nya, Kristus harus melewati proses kematian dan kebangkitan, bukannya menerima sambutan, pujian, dan sanjungan manusia. Tuhan tidak pernah mencari popularitas di kalangan orang Yahudi, melainkan Dia berkata bahwa diri-Nya datang sebagai sebutir biji gandum yang harus jatuh ke tanah dan mati. Hanya melalui proses kematian yang demikianlah, Kristus akan beroleh kemuliaan dan menghasilkan perbanyakan-Nya, yakni gereja.
Pernahkah Anda membayangkan perihal sebiji benih gandum? Tidak peduli betapa baiknya sebiji benih itu, bila ia hanya diletakkan di atas meja, tentu tidak akan menghasilkan apa-apa. Namun, apabila sebiji benih gandum itu ditaburkan ke tanah, beberapa hari kemudian kulit luarnya akan pecah dan dari dalam benih itu akan keluar tunas muda. Lewat beberapa bulan, sebatang tanaman gandum itu akan menghasilkan banyak bulir gandum.
Tuhan Yesus mengibaratkan diri-Nya sebagai sebutir benih gandum itu. Dia yang tadinya di surga turun ke bumi dan mengenakan tubuh daging (jatuh ke tanah), agar kemudian mati (kulit luar keinsanian-Nya dipecahkan di salib), sehingga melalui kematian-Nya Dia bangkit, menjadi Roh pemberi hayat dan melahirkan kembali kaum beriman-Nya, sehingga mereka menjadi perbanyakan dan perluasan-Nya (1 Kor. 15:45; 1 Ptr. 1:3), yakni Tubuh korporat-Nya (Ef. 1:23). Di dalam kebangkitan-Nya, Kristus Putra Allah mendapatkan kemuliaan. Tidak hanya Kristus Putra Allah, Allah Bapa juga mendapatkan mulia, yaitu diekspresikan sepenuhnya melalui gereja (Ef. 3:10-11, 19-21).
Melalui kebangkitan Kristus, hayat ilahi Bapa telah dibagikan ke dalam kita. Dengan demikian, kita semua telah menjadi putra-putra Allah dan saudara-saudara Kristus. Puji Tuhan karena Kristus, manusia-Allah itu, adalah kakak kita! Dia tidak malu menyebut kita saudara-saudara-Nya (Ibr. 2:11). Betapa ajaibnya! Apakah Anda menyadari siapa diri Anda? Anda adalah saudara Kristus! Banyak saudara adalah banyak biji gandum, dan banyak biji ini dibaurkan bersama untuk membentuk gereja. Oleh karena itu Satu Korintus 10:17 memberi tahu kita bahwa sekalipun banyak, kita adalah satu roti, satu Tubuh.

No comments: