Hitstat

03 April 2010

Kisah Para Rasul Volume 5 - Minggu 4 Minggu

Tuhan Menguatkan Firman Kasih Karunia-Nya
Kisah Para Rasul 14:3
...Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan firman kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat (Tl.)

Ayat Bacaan: Kis. 14:3; Kej. 12:2-3; Yes. 7:14; 9:5; Luk. 4:22; Ef. 4:29

Frasa “firman kasih karunia-Nya” menekankan butir zaman tertentu. Di dalam rumah ibadat, orang Yahudi membaca Perjanjian Lama bukan untuk mengenal firman kasih karunia Tuhan. Sebaliknya, mereka membaca Kitab Suci untuk mengenal firman hukum Taurat Allah, firman milik dispensasi yang lama, milik pengaturan ilahi ekonomi Allah yang lampau. Tetapi Paulus memberitakan Kristus sebagai kasih karunia kepada mereka. Mereka membina kaum beriman yang baru dengan mempersaksikan firman hayat dan firman kasih karunia Tuhan. Kata “bersaksi” dalam ayat 3 menunjukkan bahwa firman kasih karunia itu ada dan telah diberitakan. Karena firman kasih karunia telah diberitakan, maka kesaksian dibawa bersamanya.
Contoh firman kasih karunia yang ditemukan dalam Perjanjian Lama adalah Kejadian 12:2-3, di mana Allah berkata kepada Abraham, “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat . . . dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” Ini jelas bukan firman hukum Taurat; ini adalah firman kasih karunia. Orang-orang Yahudi di sinagoga itu buta secara rohani dan tidak dapat melihat firman kasih karunia Tuhan dalam Perjanjian Lama. Contoh lainnya tentang firman kasih karunia Tuhan juga dapat ditemukan dalam kitab Yesaya 7:14 dan Yesaya 9:5.
Mulut kita harus membicarakan firman kasih karunia seperti yang Tuhan Yesus lakukan. Keluar dari mulut-Nya perkataan kasih (Luk. 4:22). Efesus 4:29 memberi tahu kita, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” Kasih karunia dapat mengalir keluar dari mulut kita; ini adalah firman Allah. Saudara saudari, marilah kita memakai waktu kita untuk menelpon seseorang yang kita kenal dan memberitakan injil kepadanya. Kita juga harus mengunjungi kerabat kita untuk membicarakan firman Allah, membicarakan kebenaran, dan membicarakan injil kepada mereka. Bukan hanya ketika beribadah bersama, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, kita harus berbicara tentang firman Allah.

No comments: