Hitstat

07 April 2010

Kisah Para Rasul Volume 5 - Minggu 4 Kamis

Masuk ke dalam Kerajaan Allah Mengalami Sengsara
Kisah Para Rasul 14:22
Di tempat itu mereka “menguatkan jiwa murid-murid itu dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam kepercayaan, dan mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara (Tl.)

Ayat Bacaan: Kis. 14:22; Kis. 8:12; 14:22; 19:8; 20:25; 28:23, 31

Kerajaan Allah menjadi topik utama pemberitaan para rasul dalam amanat mereka setelah hari Pentakosta (Kis. 8:12; 14:22; 19:8; 20:25; 28:23, 31). Kerajaan Allah bukanlah kerajaan material yang terlihat oleh mata manusia, melainkan kerajaan hayat ilahi. Inilah perkembangluasan Kristus sebagai hayat ke dalam orang-orang beriman-Nya, sehingga membentuk suatu ruang lingkup yang di dalamnya Allah berkuasa dalam hayat-Nya.
Dalam empat kitab Injil Tuhan Yesus menaburkan diri-Nya sendiri sebagai benih kerajaan ke dalam murid-murid-Nya. Pengembangan benih kerajaan ini dimulai dari kitab Kisah Para Rasul dan berlanjut dalam semua surat ki-riman. Pengembangan ini mencapai perampungannya, penuaiannya dalam kitab Wahyu. Menurut perkataan Tuhan dan pemahaman Paulus, Kerajaan Allah bukanlah suatu alam materi. Sebaliknya, kerajaan ini bersifat rohani, ilahi, dan bahkan berpribadi. Kerajaan ini adalah Kristus sebagai benih yang ditaburkan ke dalam hati umat pilihan-Nya. Hati kita adalah tanah yang ke dalamnya benih kerajaan ini ditaburkan dan di dalamnya benih ini berkembang. Seperti yang telah kita tunjukkan, benih kerajaan ini ditaburkan dalam kitab Injil, kemudian benih ini berkembang dalam kitab Kisah Para Rasul dan surat-surat kiriman, dan benih ini rampung dengan penuaiannya dalam kitab Wahyu. Inilah definisi yang tepat mengenai Kerajaan Allah.
Masuk ke dalam Kerajaan Allah adalah masuk ke dalam kenikmatan yang penuh akan Kristus sebagai kerajaan itu. Namun, kita mungkin tidak memahami apakah arti menikmati Kristus sebagai kerajaan. Seluruh dunia menentang umat Allah untuk masuk ke dalam kenikmatan yang penuh akan Kristus sebagai kerajaan. Agama Yahudi, misalnya, telah direbut dan dimanfaatkan oleh Iblis untuk menghalangi kaum beriman memasuki kenikmatan ini. Sepanjang abad, banyak hal lainnya juga telah dipakai oleh musuh Allah untuk menghambat umat Allah masuk ke dalam kenikmatan yang penuh akan Kristus yang almuhit sebagai Kerajaan Allah. Karena itu, kita perlu mempersiapkan diri kita untuk menghadapi penentangan dari musuh Allah yang tidak menghendaki Kerajaan Allah terbangun.

No comments: