Hitstat

14 April 2010

Kisah Para Rasul Volume 6 - Minggu 1 Kamis

Kesaksian Paulus dan Barnabas
Kisah Para Rasul 15:12
Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceriterakan segala tanda dan mujizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa-bangsa lain

Ayat Bacaan: Kis. 15:12; Yud. 3; Gal. 2:5, 5:2, 2:16, 3:11; Flp. 3:3; Rm. 2:29, 4:11; Kol. 3:23

Menurut 15:2, “Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah” orang-orang Yahudi yang mengajarkan bahwa se-seorang harus disunat supaya diselamatkan. Bidah atau ajaran yang sesat itu berarti meniadakan kasih karunia Kristus, penebusan Kristus, membuat Kristus dan kematian-Nya menjadi sia-sia, bahkan meniadakan seluruh ekonomi Perjanjian Baru Allah. Karena itu, Paulus dan Barnabas tidak dapat mentoleransi bidah ini. Mereka berjuang untuk kepercayaan (Yud. 3) melawan salah satu bidah terbesar itu supaya kebenaran Injil boleh tetap tinggal dengan kaum beriman (Gal. 2:5). Paulus berkata, “Kitalah orang-orang bersunat yang beribadah oleh Roh Allah dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak mengandalkan hal-hal lahiriah” (Flp. 3:3). Dan tidak seorang pun yang dibenarkan karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya melalui iman dalam Kristus Yesus (Gal. 2:16, 3:11).Pada masa itu orang Yahudi sangat menekankan perkara sunat untuk memisahkan atau membedakan diri mereka dari orang bukan Yahudi. Namun sekali lagi Paulus berkata “sunat sejati ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara harfiah” (Rm. 2:29 T.L.).
Arti sunat yang sejati adalah menyingkirkan nafsu daging, mengakhiri diri kita dan membiarkan Allah menjadi segala sesuatu. Keturunan Abraham menerima sunat di atas tubuhnya; kita harus menerima sunat di dalam hati. Abraham menerima tanda sunat itu sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ia miliki sebelum ia disunat (Rm. 4:11). Siapa pun yang mengajarkan bidah bahwa kaum beriman harus disunat dan memelihara hukum Taurat Musa baru dapat diselamatkan harus diberi tahu supaya memiliki perubahan dalam pemahaman mereka. Jika tidak, gereja tidak dapat menerima mereka.
Puji Tuhan, melalui kesetiaan Paulus kebenaran Injil telah dipertahankan. Setelah seorang diselamatkan karena iman, memang ada kekuatan untuk dikuduskan oleh perbuatan dan hukum Taurat. Namun, melakukan hukum Taurat bukanlah syarat keselamatan pun bukan prinsip kehidupan seumur hidup kita. Kita harus hidup dalam prinsip perjanjian baru yakni hanya hidup dalam kasih karunia, yaitu Kristus harus menjadi segala sesuatu kita.

No comments: