Hitstat

22 April 2010

Kisah Para Rasul Volume 6 - Minggu 2 Jumat

Roh Yesus
Kisah Para Rasul 16:7
Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.

Ayat Bacaan: Kis. 13:5; Mat. 4:23; Luk. 4:16

Dalam Perjanjian Baru, Roh Kudus adalah sebutan umum terhadap Roh Allah. Roh Yesus adalah ungkapan khusus terhadap Roh Allah, mengacu kepada Roh Juruselamat ini, yang adalah Yesus dalam keinsanian-Nya, melewati kehidupan insani dan kematian di kayu salib. Ini menunjukkan bahwa di dalam Roh Yesus tidak hanya ada unsur ilahi Allah tetapi juga unsur insani Yesus, serta unsur kehidupan insani-Nya dan pen-deritaan kematian-Nya. Roh almuhit yang sedemikian diperlukan untuk ministri pemberitaan rasul, ministri penderitaan di dalam hayat manusia untuk manusia, dan di antara manusia. Bila kita melihat Kisah Para Rasul 16 dan melihat konteks atau lingkungan pasal itu, kita nampak perlu adanya Roh Yesus. Dalam pasal ini dicantumkan banyak penderitaan, penganiayaan dan pemenjaraan para rasul. Dalam suasana seperti itu, “Roh Yesus” benar-benar diperlukan. Ketika berada di bumi, Tuhan Yesus sering menderita. Hari ini hayat yang sanggup menderita ini ada di dalam Roh itu. Unsur penderitaan, kekuatan untuk menderita, kini ada di dalam Roh Yesus.
Saudara saudari, Roh Yesus yang ada di dalam kita mampu memberikan suatu kekuatan dan kapasitas untuk menanggung semua kesukaran, kesulitan dan penderitaan karena Tuhan. Madame Guyon adalah seorang saudari yang sangat mengasihi Allah. Semasa hidupnya, ia mengalami banyak penderitaan karena keyakinannya akan Allah. Ia dipenjarakan empat kali, namun dalam kondisi demikian, ia dapat menulis sekitar 40 buku, 900 kidung dan puisi. Tulisannya menjadi karya rohani yang bermutu tinggi. Salah satu syair lagu yang ditulisnya berkata: “Tembok kukuh sek’liling, mengurungku tiasa. Tapi yang mengurungku, tak bisa jauhkan Dia. Tembok penjara pun indah, kar’na Allahku beserta. Inilah mustikaku, inilah berkatku. Kutuk menjadi berkat, d’rita jadi riang. Timbul perkara apapun, ada Allah sudah cukup.” Dari syair lagunya, kita bisa melihat bahwa kekuatan yang membuat saudari ini melampaui se- tiap penderitaannya adalah Roh Yesus yang tinggal di dalamnya. Ketika kita dipenuhi dengan Roh Yesus, kita akan sanggup berbagian dalam persekutuan penderitaan-Nya untuk membangun gereja (Flp. 3:10; Kol. 1:24).

Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami (2 Kor. 4:7)

No comments: