Hitstat

30 April 2010

Kisah Para Rasul Volume 6 - Minggu 3 Sabtu

Penyembah yang Benar
Kisah Para Rasul 17:16
Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat risau rohnya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala

Ayat Bacaan: Kis. 17:16, 22-29; Yoh. 3:6; 4:23-29; 2 Tim. 4:22; Rm. 1:19; 8:10-13, 16; Flp. 3:3

Atena adalah ibukota propinsi Akhaya Kekaisaran Romawi. Atena adalah pusat ilmu pengetahuan, sastra, dan seni budaya zaman kuno. Melalui kunjungan rasul Paulus ke pusat ini, Injil Kerajaan Allah mencapai orang-orang yang berkebudayaan tertinggi. Roh dalam Kisah Para Rasul 17:16 adalah roh insani Paulus yang telah dilahirkan kembali oleh Roh Allah (Yoh. 3:6), dihuni oleh Tuhan Sang Roh (2 Tim. 4:22; Rm. 8:10-11), dan bertindak bersama dengan Roh itu (Rm. 8:16). Di dalam roh inilah Paulus menyembah dan melayani Allah (Yoh. 4:24; Rm. 1:19). Roh ini risau melihat banyaknya berhala di Atena.
Kebudayaan tertinggi tidak bisa mencegah orang untuk menyembah berhala, karena sama dengan seluruh umat manusia, di dalam mereka terdapat roh yang menyembah Allah, yang diciptakan oleh Allah supaya manusia mencari dan menyembah Allah (cf. Kis. 17:22). Namun, karena kebutaan dan ketidaktahuan mereka, mereka menyembah sasaran yang salah. Sekarang Allah yang sejati, yang menciptakan alam semesta, yang juga menciptakan mereka, mengutus rasul-Nya untuk memberitakan sasaran sejati yang seha-rusnya mereka sembah (Yoh. 4:23-29).
Fakta bahwa orang-orang menyembah sesuatu atau mencari sesuatu untuk disembah, adalah bukti kuat bahwa manusia memerlukan Allah. Dalam diri manusia, khususnya dalam roh manusia, ada keperluan akan Allah sebagai sasaran penyembahan yang benar. Allah itu Roh, dan tidak ada seorang pun dapat menjamah-Nya tanpa menggunakan rohnya. Cara menyembah dalam Perjanjian Baru adalah kita semua harus menggunakan roh kita. Setiap pagi kita harus mengalami kebangunan rohani. Dalam penghidupan kita sehari-hari, kita perlu diperbarui secara konstan, menempuh kehidupan yang menang dan senantiasa menjamah Tuhan melalui bersekutu dengan-Nya. Di samping itu, hidup kita juga perlu dipenuhi dengan kidung pujian. Kemudian saat di dalam persekutuan setiap orang seharusnya menunaikan fungsi sebagai anggota-anggota tubuh Kristus yang hidup, segar, dan kaya. Dengan demikian kita dapat menjadi penyembah-penyembah benar, penyembah di dalam roh.

Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran (Yoh. 4:24)

No comments: