Hitstat

06 June 2010

Kisah Para Rasul Volume 8 - Minggu 1 Senin

Percaya dan Rajin Memelihara Hukum Taurat
Kisah Para Rasul 21:20
Mendengar itu mereka memuliakan Allah. Lalu mereka berkata kepada Paulus, “Saudara, lihatlah, beribu-ribu orang Yahudi telah percaya dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat.”

Ayat Bacaan: Kis. 21:20; Ul. 22:9-11

Setelah Paulus menceritakan kepada para penatua di Yerusalem semua yang dilakukan Allah di antara bangsa-bangsa lain, mereka yang men-dengarkan kesaksian itu, memuliakan Allah dan berkata kepada Paulus, “Saudara, lihatlah, beribu-ribu orang Yahudi telah percaya dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat.” (Kis. 21:20). Perkataan ini menunjukkan bahwa kaum beriman Yahudi di Yerusalem tetap memelihara hukum Taurat Musa, tetap tinggal dalam zaman Perjanjian Lama, berada di bawah pengaruh kuat agama Yahudi. Meskipun mereka telah diselamatkan oleh kasih karunia, namun mereka masih memelihara hukum Taurat. Ini adalah suatu pencam-puran antara ekonomi Perjanjian Baru Allah dengan ekonomi Perjanjian Lama yang sudah berlalu. Ini tidak disukai oleh Allah.
Dalam Ulangan 22:9-11 tercantum perintah tidak boleh menanam dua macam benih di dalam kebun anggur; tidak boleh membajak ladang dengan lembu bersama keledai; tidak boleh mengenakan pakaian yang terbuat dari bahan bulu domba yang teranyam bersama lenan halus. Dalam pandangan Allah, campur aduk lebih keji dari pada kenajisan. Ibarat seorang gadis telah dinikahkan kepada seorang laki-laki, tetapi hatinya serong, ini adalah per-buatan yang paling menjengkelkan suaminya. Kita harus tahu bahwa Allah tidak menghendaki iman yang campur aduk, melainkan iman yang murni. Allah kita ingin menyelamatkan kita dari banyak hal selain diri Tuhan, sehingga kita hanya mendambakan diri Allah. Tuhan yang kita layani itu setia, maka yang Ia tuntut adalah hati kita yang murni dan setia. Kita harus berdoa demikian, “Tuhan, bagi diriku apa pun aku tidak ingin, aku ingin segalanya bagi-Mu. Aku ingin apa yang Kau ingini. Segala yang di luar kehendak-Mu, aku tidak mau.”
Madame Guyon pernah berkata bahwa Tuhan pernah memberi petunjuk kepadanya dengan dua tetes air dalam mimpi. Air pertama menunjukkan kemurnian, sama sekali tanpa campuran dari kasih diri atau manja diri; sedang air yang kedua penuh dengan campuran karunia dan emosi. Kemurnian dapat menghasilkan kemuliaan yang lebih banyak kepada Allah, lebih banyak memberi manfaat kepada manusia dan yang paling bisa menyenangkan Tuhan.

Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal! (Mzm. 139:23-24)

No comments: