Hitstat

15 June 2010

Kisah Para Rasul Volume 8 - Minggu 2 Rabu

Menjadi Saksi Terhadap Apa yang Dilihat dan Didengar
Kisah Para Rasul 22:15
Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar.

Ayat Bacaan: Kis. 22:3-15

Dasar kesaksian ialah apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar. Kita tidak dapat bersaksi atas perkara yang tidak kita lihat, kita juga tidak dapat bersaksi atas perkataan yang tidak kita dengar. Paulus telah melihat dengan matanya sendiri, ia pun telah mendengar dengan te-linganya sendiri, kemudian Allah menyuruhnya bersaksi atas apa yang ia lihat dan yang ia dengar itu (Kis. 22:14-15). Melihat dan mendengar dalam pengalaman rohani adalah menjamah dan mengalami Tuhan.
Kita mungkin mempunyai banyak perkataan untuk membicarakan Allah dan bersaksi bagi Allah. Kita dapat berkata bahwa Allah begini dan Allah begitu, tetapi tanpa diri kita terlebih dulu menjamah dan mengalami Allah, maka semua perkataan kita sendiri tidak berguna. Mungkin kita dapat menghafalkan satu, sepuluh dan bahkan seratus judul perkataan (khotbah) bagi Allah. Tetapi ke-saksian bukanlah hasil perbuatan manusia, melainkan Allah yang menyatakan keadaan-Nya sendiri dan apa adanya Dia. Karena itu, jika Allah tidak berbicara, tidak ada kesaksian. Jika Allah tidak menyatakan keadaan-Nya sendiri, tidak ada seorang pun yang dapat bersaksi bagi-Nya. Bersaksi bagi Allah tergantung pada apakah kita menjamah dan mengalami Allah, sehingga ia dapat mengucapkan perkataan yang ingin diucapkan oleh Allah. Setelah Allah sendiri dikenal, dilihat dan diwahyukan, barulah kita dapat berbicara, barulah kita dapat membuka mulut untuk bersaksi bagi Allah.
Begitu seorang diselamatkan, ia seharusnya segera memberi tahu orang lain tentang peristiwa yang ia lihat dan ketahui. Kita tidak perlu mengatakan sesuatu yang kita tidak ketahui, cukup mengatakan apa yang kita ketahui saja. Ada sebuah kidung yang sangat baik ditulis oleh Rufus H. Mc Daniel setelah putranya meninggal dunia. Ini adalah kesaksian dari seorang yang telah melihat dan mendengar Tuhan, “Betapa perubahan dalam hidupku, sejak Kristus di hatiku. Ikatan dosa telah lepas dariku, sejak Kristus di hatiku. Hawa nafsuku pun terkekang dan takluk, sejak Kristus di hatiku. Dulu berkelana kini telah balik, sejak Kristus di hatiku. Perhentian yang manis puaskan hatiku, sejak Kristus di hatiku. Riang ria bergolak melanda jiwaku, sejak Kristus di hatiku.”

Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal. (1 Yoh. 1:2)

No comments: