Hitstat

27 June 2010

Kisah Para Rasul Volume 8 - Minggu 4 Senin

Melayani Allah dengan Menganut Jalan Tuhan
Kisah Para Rasul 24:14a
Tetapi aku mengakui kepadamu bahwa aku berbakti kepada Allah nenek moyang kami dengan menganut Jalan Tuhan, yaitu Jalan yang mereka sebut aliran.

Ayat Bacaan: Kis. 24:14

Dalam Kisah Para Rasul 24:14 Paulus menyaksikan bahwa menurut jalan yang disebut aliran oleh para penentang itu ia melayani Allah nenek moyang mereka. Dalam bahasa aslinya kata “melayani” adalah “melayani sebagai imam”. Cara Paulus melayani Allah adalah cara ekonomi Perjanjian Baru Allah. Karena itu, cara Paulus melayani berbeda dengan cara orang Yahudi lainnya. Melayani Allah sebagai imam berarti di hadapan Allah menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan penyembahan kepada Allah. Hal ini menuntut kita senantiasa dekat dengan Allah dan berdiri di hadapan-Nya sehingga kita mengetahui apa yang berkenan kepada-Nya.
Janganlah kita melayani Allah berdasarkan pikiran kita, tetapi harus berdasarkan perasaan di dalam kita. Tidak saja perkaranya harus benar, jalan dan sumbernya juga harus benar. Kita mungkin masih mempunyai banyak kekurangan, namun jika sumbernya benar, jalannya benar, akhirnya masih dapat diperbaiki dan mudah dipimpin untuk mencapai taraf diperkenan Allah. Jadi, dalam melayani Tuhan, hal pertama yang harus kita perhatikan bukan urusannya, melainkan sumbernya; bukan melakukan apa, tetapi melakukan berdasarkan apa. Segala hal dalam pelayanan harus timbul dari dalam roh kita yang telah berbaur dengan Roh Allah.
Seorang dosen mengundang seseorang pejabat militer berkebangsaan Inggris ke suatu “perjamuan ikan” yang ia buat khusus untuk sahabatnya itu. Ia sendiri merasa sangat puas; karena di tempat yang sulit mendapatkan ikan, ia justru menemukan seorang “koki ahli masakan ikan” dan dapat mengadakan “perjamuan ikan”. Tetapi ada satu hal yang di luar dugaan. Dosen itu sendiri ternyata adalah seorang yang tidak makan ikan! Akibatnya, sahabat Inggrisnya itu hanya makan roti hamburger, yang lainnya sama sekali tidak dimakannya. Demikianlah, banyak kegairahan dan kegiatan orang Kristen sepertilah dosen itu. Mereka hanya menuruti kegairahan alamiah sendiri, menganjuri orang melakukan ini dan itu. Akibatnya, walaupun telah melakukan banyak, sedikit pun tidak bisa berkenan kepada Allah! Apapun yang kita lakukan haruslah seturut perkenan dan jalan Tuhan bukan jalan dan kegairahan kita sendiri.

Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yoh. 14:6)

No comments: