Hitstat

01 October 2011

2 Korintus - Minggu 1 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 1:12-14


Saya persilakan Anda membandingkan Paulus dengan orang-orang Korintus. Paulus seperti Allah yang sederhana, sedangkan orang-orang Korintus itu sangat rumit. Jika Paulus tidak tulus dan sederhana, mungkin ia akan melupakan orang-orang Korintus dan tidak lagi rela melayani di antara mereka. Hati nurani Paulus bersaksi bahwa terhadap orang-orang Korintus ia dan sekerja-sekerjanya berperilaku dalam ketulusan Allah. Karena itu, mereka dapat menjadi murah hati terhadap orang-orang Korintus dan rela memberikan apa saja kepada mereka. Terhadap kaum beriman itu, Paulus dan sekerja-sekerjanya murah hati dan penuh dengan rahmat.

Paulus adalah seorang yang berperilaku dalam ketulusan Allah. Ia adalah peniru Allah yang sejati dan orang yang memperhidupkan Allah. Allah itu sederhana, Paulus juga sederhana. Allah itu murah hati, Paulus juga murah hati. Ia berperilaku dalam ketulusan Allah.

Dalam ayat 12 Paulus menyinggung hikmat daging dan kasih karunia Allah. Hikmat daging adalah hikmat manusia dalam daging. Ini sama dengan diri kita sendiri, sebagaimana kasih karunia Allah sama dengan Allah itu sendiri. Kasih karunia Allah adalah Allah bagi kenikmatan kita. Kasih karunia dalam ayat 12 adalah karunia dalam ayat 11, yang diterima oleh para rasul bagi pengalaman terhadap kebangkitan di dalam penderitaan mereka.

Menjadi sederhana dan tulus adalah satu aspek dari ekspresi hayat dalam kebangkitan. Bila kita hidup dalam kebangkitan dan oleh Allah kebangkitan, bukan oleh diri sendiri, barulah kita menjadi sederhana. Bila kita hidup dalam kebangkitan, barulah kita menjadi peniru-peniru Allah. Meskipun orang lain dapat bermain politik dengan kita, tetapi kita tidak akan berpolitik dengan mereka. Hal yang harus kita lakukan adalah berusaha menyingkirkan diri kita sendiri dari jerat kerumitan. Saya ingin meniru Paulus berperilaku dalam ketulusan dan kemurnian dari Allah. Ini adalah satu aspek dari manifestasi kebangkitan.

Dengan menempuh kehidupan dalam ketulusan dan kemurnian Allah, barulah kita dapat disusun menjadi pelayan-pelayan Kristus dan pelayan-pelayan kasih karunia. Orang-orang yang disusun secara demikian diperlukan dalam kehidupan gereja hari ini. Para penatua dan semua orang yang melayani harus menjadi orang-orang yang demikian. Jika Anda melihat sejarah pemulihan Tuhan, Anda akan melihat bahwa orang-orang yang bermain politik dan yang tidak hidup dalam ketulusan Allah menyebabkan kerusakan dan kerugian bagi pemulihan Tuhan dan juga bagi diri mereka sendiri. Hanya orang-orang yang benar-benar hidup dalam ketulusan Allah baru mendatangkan faedah bagi pemulihan Tuhan. Mengenai hal ini, kita telah mempelajari beberapa pelajaran penting. Hidup dalam kebangkitan adalah hidup dalam ketulusan Allah. Dalam 2 Korintus 1:12-14 kita melihat bagaimana hidup dalam kebangkitan, sebagai satu kelanjutan dari 1 Korintus.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 2

No comments: