Hitstat

10 October 2011

2 Korintus - Minggu 3 Senin

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 2:12-14


Berbicara mengenai ministri, Saudara Watchman Nee mengatakan bahwa Kristus harus disulam ke dalam diri kita. Ini berarti Kristus harus disusun ke dalam kita. Ministri adalah satu perkara penyusunan. Kita perlu disusun dengan apa adanya Kristus, dengan apa yang telah digenapkan-Nya, dengan apa yang telah dicapai-Nya, dan dengan apa yang telah diperoleh-Nya. Kristus telah memperoleh takhta, kemuliaan, dan kekuasaan yang paling tinggi. Kristus juga memiliki suatu pencapaian. Pencapaian-Nya adalah hasil dari apa yang telah digenapkan-Nya, dirampungkan-Nya. Hari ini apa adanya Kristus, apa yang telah digenapkan-Nya, apa yang telah dicapai-Nya, dan apa yang telah diperoleh-Nya, semuanya ada di dalam Roh pemberi-hayat. Ini berarti Roh pemberi-hayat adalah perwujudan Kristus dalam keempat hal ini. Roh yang almuhit ini adalah perwujudan dari apa adanya Kristus, apa yang telah digenapkan-Nya, apa yang telah dicapai-Nya, dan apa yang telah diperoleh-Nya. Roh yang almuhit ini adalah satu "minuman" yang almuhit, yang mengandung banyak gizi.

Ministri dalam Perjanjian Baru itu unik. Perjanjian Baru hanya memiliki satu ministri. Paulus dan Petrus mengambil bagian dalam ministri ini. Semua rasul mengambil bagian dalam ministri ini dalam Perjanjian Baru. Ministri yang unik ini adalah ministri perjanjian yang baru. Ministri ini bukan diperoleh melalui doa dan berpuasa. Sesuatu yang diterima dengan cara itu akan menjadi satu karunia, bukan ministri. Ministri ini dihasilkan sebagai buah dari disusun dengan Roh pemberi-hayat yang almuhit. Kristus, dengan segala apa adanya Dia, apa yang dimiliki-Nya, yang telah dicapai-Nya dan yang telah diperoleh-Nya, harus disusun ke dalam setiap bagian dari diri umat pilihan dan tebusan Allah. Inilah satu-satunya jalan untuk menghasilkan satu ministri.

Beban saya bukan hanya memberitakan Injil atau mengajarkan Alkitab. Beban saya adalah melaksanakan ministri perjanjian yang baru ini dan membantu orang-orang yang dengan murni mencari Tuhan dan memperhatikan kedambaan hati-Nya untuk berbagian dalam ministri ini. Inilah ministri yang dibicarakan oleh Paulus dalam 2 Korintus, terutama dalam pasal 3, di mana kata ministri dipakai berkali-kali. Paulus membandingkan ministri ini dengan ministri perjanjian yang lama. Ministri perjanjian yang baru jauh lebih unggul daripada ministri perjanjian yang lama. Ministri perjanjian yang baru ini bukan hanya perkara hayat; bahkan satu susunan dalam hayat dan dari hayat. Karena itu, ministri ini memerlukan waktu untuk bertumbuh dan matang.

Untuk bertumbuh dan disusun dengan Allah Tritunggal diperlukan banyak waktu. Sebagai orang yang telah melalui banyak perkara selama bertahun-tahun, saya dapat bersaksi bahwa seseorang sedikitnya memerlukan enam puluh tahun agar penyusunan ini mencapai kematangan. Namun, agar hal ini terjadi pada diri seseorang menjelang usia enam puluh, maka ia harus beroleh selamat sebelum berusia dua puluh tahun. Orang yang beroleh selamat pada usia empat puluhan mungkin tidak dapat matang dalam penyusunan ilahi ini menjelang usia enam puluh tahun. Selama dua puluh tahun pertama dari kehidupan kristiani kita, kita perlu mempelajari beberapa hal. Kemudian kita memerlukan dua puluh tahun lainnya untuk disusun dengan Roh pemberi-hayat.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 5

No comments: