Hitstat

15 October 2011

2 Korintus - Minggu 3 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 3:4-6


Dalam ayat 2 dan 3 Paulus menunjukkan bahwa karena orang-orang Korintus telah ternyata sebagai surat Kristus, maka mereka juga adalah surat yang dituliskan dalam hati para rasul. Maka, kedua surat ini disusun oleh satu penulisan. Satu penulisan menghasilkan hasil ganda, yaitu dalam hati para rasul dan dalam hati kaum beriman.

Para rasul tidak meministrikan sesuatu secara ringan dan dangkal. Sebaliknya, apa saja yang mereka ministrikan itu penuh dengan bobot rohani. Karena itu, ministri ini dapat dituliskan dalam hati kaum beriman dan juga dalam hati mereka sendiri. Inilah sebabnya para rasul dapat menjamin orang-orang Korintus bahwa para rasul tidak akan pernah melupakan mereka, karena kaum beriman telah ditulis dalam hati mereka. Ke mana saja para rasul pergi, mereka membawa kaum beriman bersama mereka dengan memiliki kaum beriman ini ditulis dalam hati mereka. Perkara ini sangat subyektif dan dapat dialami. Hal ini melampaui dilekatkan, karena ini melibatkan dua hati yang menjadi satu.

Allah tidak bermaksud memakai minister-minister-Nya untuk melakukan satu pekerjaan dalam skala yang besar. Ministri rasul bukanlah pekerjaan produksi massal. Kehidupan manusia tidak dihasilkan dengan cara demikian. Untuk dapat dilahirkan, seorang anak harus berada di dalam rahim ibunya selama sembilan bulan. Tidak ada cara untuk mempercepat proses ini dan menghasilkan manusia secara massal. Ini menggambarkan fakta bahwa cara Allah adalah cara hayat, bukan cara produksi massal.

Perkataan Paulus tentang penulisan surat ini menunjukkan bahwa cara Allah adalah cara hayat. Sebenarnya, kaum beriman bukan hanya ditulis dalam hatinya -- kaum beriman juga diukir dalam hatinya. Karena itu, Paulus tidak mungkin dapat melupakan mereka. Penulisan ini adalah oleh hayat, dengan Roh pemberi-hayat.

Siapakah yang layak melakukan pekerjaan penulisan surat-surat Kristus yang hidup ini? Hanya Allah yang layak melakukan hal ini. Allah di dalam kita pasti sedang menulis surat-surat ini. Dalam diri kita sendiri, kita tidak terhitung apa-apa atas perkara ini. Tidak ada tempat bagi kita jika kita berdasarkan apa adanya kita atau apa yang dapat kita lakukan di dalam diri kita sendiri. Kita memerlukan Allah Tritunggal untuk disusun ke dalam diri kita. Hanya dengan jalan ini barulah kita dapat menjadi penulis yang demikian.

Dalam ayat 4 dan 5 Paulus berkata, "Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah melalui Kristus. Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggupuntuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah." Di sini kita melihat bahwa Allah yang hidup sendiri merupakan kesanggupan, kemampuan, dan kelayakan ministri para rasul; ministri ini adalah bagi ekonomi Perjanjian Baru Allah, yang menyalurkan Kristus ke dalam umat pilihan Allah bagi pembangunan Tubuh Kristus. Kita sendiri tidak terhitung apa-apa, dan apa yang dapat kita lakukan juga tidak terhitung apa-apa. Hanya Allah Tritunggal yang disusun ke dalam kita yang sanggup melaksanakan pekerjaan penulisan surat-surat Kristus yang hidup ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 6

No comments: