Hitstat

20 October 2011

2 Korintus - Minggu 4 Kamis

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 3:12-15


Dalam 2 Korintus Paulus terlebih dulu membicarakan mengenai ministri kemudian mengenai para minister. Dalam 2:14 ia menyamakan ministri ini dengan perarakan kemenangan yang merayakan kemenangan Kristus. Kemudian ia selanjutnya berbicara tentang fungsi dan kemampuan ministri ini dan juga kemuliaan dan keunggulannya. Dalam 3:12--7:16 Paulus sampai kepada para minister dari perjanjian yang baru. Menurut 3:12-18, para minister ini disusun oleh dan dengan Tuhan sebagai Roh pemberi-hayat dan Roh pengubah. Kedua aspek dari Roh ini disinggung dalam ayat-ayat ini. Jika kita memahami aspek-aspek tentang Roh ini, kita akan melihat susunan dari para minister Perjanjian Baru. Para Minister ini bukan hanya dilatih atau diajar; mereka juga disusun.

Kemuliaan yang bertahan sampai selamanya dari ministri perjanjian yang baru ini adalah dasar pengharapan rasul. Dalam ministri mereka, mereka memiliki pengharapan. Jika dibandingkan, dalam ministri Musa tidak ada pengharapan. Musa mengenakan selubung pada wajahnya untuk menyembunyikan sinar itu. Bila kita membaca Keluaran 34, kita mungkin memiliki kesan yang positif tentang hal ini. Namun, dalam 2 Korintus 3, Paulus tidak menafsirkan selubung ini secara positif, melainkan secara negatif. Menurut penafsiran Paulus, Musa mengenakan selubung pada wajahnya karena ia takut bangsa Israel akan melihat pudarnya kemuliaan itu. Pudar berarti berakhir. Jadi, menurut pemahaman Paulus, Musa sadar bahwa sinar pada wajahnya itu tidak akan tahan lama. Dalam hal ini, Musa tidak memiliki pengharapan. Sebaliknya, ia takut. Tetapi dalam ayat 12 Paulus mengatakan bahwa para minister dari perjanjian yang baru memiliki pengharapan, karena sinar kemuliaan ministri dari perjanjian yang baru ini tetap ada sampai selama-lamanya.

Karena memiliki pengharapan yang demikian, para rasul bertindak dengan penuh keberanian. Jika Anda dengan teliti membaca kitab Keluaran, Anda akan melihat bahwa Musa tidak begitu berani dalam memberikan hukum Taurat, tidak seperti yang dilakukan para rasul dalam meministrikan Kristus. Semakin mereka meministrikan, semakin banyak keberanian yang mereka miliki. Semakin lama mereka meministrikan, semakin berani mereka. Keberanian mereka berasal dari kepercayaan mereka dalam kemuliaan yang kekal.

Prinsip ini sama dengan kita pada hari ini. Saya dapat bersaksi bahwa semakin saya meministrikan Kristus, saya semakin menjadi berani. Sekalipun ada penentangan terhadap ministri ini, tetapi saya tetap memiliki pengharapan. Pada akhirnya penentangan itu akan pudar. Kita memiliki keyakinan bahwa kita sedang meministrikan kebenaran yang akan membawa kemuliaan dan bahwa kemuliaan dalam kebenaran ini akan tetap ada. Orang lain mungkin tidak percaya kepada apa yang sedang kita beritakan. Tetapi pada zaman yang akan datang, atau di dalam Yerusalem Baru, mereka akan mempercayainya.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 8

No comments: