Hitstat

14 October 2011

2 Korintus - Minggu 3 Jumat

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 3:3-4


Dalam ayat 2 Paulus membicarakan tentang "surat kami". Dalam ayat 3 ia memberi tahu orang-orang Korintus, "Kamu adalah surat Kristus." Kelihatannya di sini ada dua jenis surat--surat yang dituliskan dalam hati para rasul, dan kaum beriman sebagai surat Kristus. Sebenarnya, tidak ada dua jenis surat. Secara tata bahasa, dalam ayat-ayat ini Paulus berkata, "Kamu adalah surat kami karena kamu adalah surat Kristus." "Karena telah ternyata" itu berarti sesuatu itu adalah bukti. Ini adalah bukti bahwa orang-orang Korintus, sebagai surat rasul-rasul, adalah surat Kristus. Tetapi manakah yang datang lebih dulu, surat Kristus, atau "surat kami"? Surat Kristus harus datang lebih dulu. Karena kaum beriman adalah surat Kristus, maka mereka juga adalah surat yang dituliskan dalam hati para rasul. Mereka adalah surat para rasul karena mereka lebih dulu adalah surat Kristus.

Menurut ayat 3 ini, surat Kristus "bukan ditulis dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup." Roh Allah yang hidup adalah Allah yang hidup itu sendiri, bukan alat seperti pena, tetapi sebagai unsur, seperti tinta yang digunakan dalam penulisan; dengan unsur ini para rasul menyuplaikan Kristus sebagai isi untuk penulisan surat-surat hidup yang menyampaikan Kristus. Penulis surat ini bukanlah Roh Allah; penulisnya adalah para rasul. Roh Allah yang hidup adalah "tinta," unsur, esens dari tulisan itu. Ini berarti Roh Allah yang hidup adalah unsur yang dengannya surat itu ditulis. Ini adalah satu perkara yang sangat penting.

Dalam ayat 3 Paulus mengatakan bahwa surat Kristus ditulis "bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia." Hati kita terdiri atas hati nurani (bagian utama dari roh), pikiran, emosi, dan tekad, merupakan loh yang di atasnya dituliskan surat-surat Kristus yang hidup dengan Roh Allah yang hidup. Ini menyiratkan Kristus dituliskan ke dalam setiap bagian batin kita dengan Roh Allah yang hidup untuk menjadikan kita surat-surat-Nya yang hidup, supaya Dia diekspresikan di atas diri kita dan dibaca oleh orang lain.

Sebuah surat yang ditulis dengan tepat dipusatkan pada selembar kertas. Kita dapat mengatakan bahwa tulisannya ada pada hati kertas itu. Ketika Anda menulis surat, Anda tidak menulis di sudut atau di sebelah kiri dan kanan, melainkan di tengah-tengahnya. Prinsipnya sama dengan penulisan surat Kristus di dalam diri kita. Surat ini ditulis pada bagian pusat kita, yaitu pada hati kita, satu susunan yang terdiri dari jiwa dan hati nurani, bagian utama dari roh kita. Karena itu, surat Kristus ditulis pada roh kita dan jiwa kita. Ketika para rasul memberitakan Kristus atau meministrikan Kristus, mereka meministrikan Dia ke dalam hati dan roh kaum beriman. Pertama-tama Kristus sebagai Roh pemberi-hayat diministrikan ke dalam roh kaum beriman. Ini berarti Kristus ditulis di dalam roh kaum beriman itu. Kemudian melalui pelayanan lebih lanjut Kristus menyebar dari roh ke dalam pikiran, emosi, dan tekad. Pada akhirnya, Kristus akan ditulis ke dalam setiap bagian batin kita. Dalam firman dari Efesus 3, ini adalah Kristus yang menempatkan diri-Nya sendiri, atau membuat rumah-Nya, di dalam hati kita. Kristus membuat rumah-Nya di dalam hati kita sama dengan menuliskan Kristus di seluruh batin kita. Penulisan ini membuat orang beriman menjadi satu surat Kristus yang hidup. Orang yang demikian mengekspresikan Kristus dalam segala hal yang ia katakan dan lakukan. Ia menjadi satu surat Kristus yang hidup untuk dibaca oleh orang lain. Semua orang beriman seharusnya menjadi surat yang demikian.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 6

No comments: