Hitstat

19 October 2011

2 Korintus - Minggu 4 Rabu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 3:7-9


Dalam ayat 10 Paulus melanjutkan, "Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti." Ministri perjanjian yang lama secara sementara dimuliakan dalam cahaya di wajah Musa, tetapi tidak dimuliakan dalam fakta bahwa kemuliaan ministri hukum Taurat merupakan kemuliaan sementara yang bersinar di wajah Musa. Dalam hal ini, kemuliaan itu menjadi pudar, karena kemuliaan yang melampauinya. Karena kemuliaan ministri perjanjian yang baru (yang adalah kemuliaan Allah, bahkan Allah sendiri, selamanya ternyata pada wajah Kristus, melampaui kemuliaan sementara ministri perjanjian yang lama yang bersinar pada wajah Musa), maka kemuliaan ministri hukum Taurat yang sementara memudar, dan tidak ada lagi.

Untuk memahami perbedaan yang kontras antara kemuliaan ministri perjanjian yang lama dan kemuliaan ministri perjanjian yang baru, kita dapat membandingkan cahaya lampu pijar dengan cahaya matahari. Lampu-lampu di balai sidang mungkin kelihatannya cukup terang. Tetapi jika ruangan itu dipenuhi dengan cahaya matahari, maka cahaya lampu pijar itu akan tidak terhitung sama sekali. Sama prinsipnya, bila kita membandingkan kemuliaan ministri Perjanjian Baru dengan ministri Perjanjian Lama, maka kemuliaan yang lama itu tidak lagi terhitung sebagai kemuliaan.

Dalam ayat 11 Paulus tidak mengatakan bahwa yang pudar itu memiliki kemuliaan atau dalam kemuliaan. Seperti yang telah kita tunjukkan, dalam ayat 7 ia mengatakan bahwa ministri itu datang dalam kemuliaan. Di sini ia mengatakan bahwa ministri itu melalui (Tl.) kemuliaan. Tetapi ministri perjanjian yang baru berada dalam (Tl.) kemuliaan. Yang pertama adalah melalui kemuliaan secara sementara, sedangkan yang selanjutnya tetap berada dalam kemuliaan secara permanen.

Lagi pula, kemuliaan ministri perjanjian yang lama bersinar pada wajah satu orang. Namun, kemuliaan ministri perjanjian yang baru bersinar dalam jutaan orang beriman. Kemuliaan itu hanya datang seperti satu kunjungan kepada Musa, tinggal pada wajahnya hanya untuk sejangka waktu. Tetapi sekali kemuliaan ministri perjanjian yang baru datang, maka kemuliaan ini akan tetap ada sampai selama-lamanya. Kemuliaan ini tidak akan pernah pergi. Sekalipun bersinar, kemuliaan ini tidak bersinar pada permukaan wajah kaum beriman, yaitu pada kulit wajah kita. Melainkan, kemuliaan yang baru ini bersinar dari dalam diri kita. Bukannya datang untuk mengunjungi kita, kemuliaan ini malah datang untuk memenuhi, merembesi, menyerapi, membasahi, dan menjenuhi kita. Pertama-tama kemuliaan ini datang menjenuhi kita dan kemudian bersinar dari dalam kita. Kemuliaan ministri yang lama bersinar pada wajah Musa secara individu, tetapi kemuliaan Perjanjian Baru bersinar dari banyak orang beriman.

Bila kita melihat semua butir yang berhubungan dengan kemuliaan ministri perjanjian yang baru ini, kita akan menyadari bahwa kemuliaan ini jauh lebih unggul daripada kemuliaan ministri perjanjian yang lama. Haleluya, kemuliaan ministri Perjanjian Baru ini bersinar di dalam kita semua!


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 7

No comments: