Hitstat

31 October 2011

2 Korintus - Minggu 6 Senin

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 4:16-18


Dalam pasal 3 dan 4 kita melihat bahwa pertama-tama rasul disusun dengan Allah itu sendiri. Penyusunan itu adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan dan perilaku mereka. Setiap aspek dari kehidupan dan perilaku mereka berdasar pada penyusunan itu. Tidak hanya demikian, penyusunan itu memberikan suplai hayat dengan kuasa, kekuatan, kekayaan, hikmat, dan bahkan ministri kepada mereka. Mereka meministrikan dengan apa yang telah disusun ke dalam mereka.

Para rasul tidak memberitakan sesuatu yang hanya mereka dengar atau yang telah diajarkan kepada mereka. Apa yang mereka ministrikan bukanlah sesuatu yang hanya diwahyukan dalam satu penglihatan. Apa yang mereka beritakan, ajarkan, dan ministrikan benar-benar adalah apa yang telah disusun ke dalam mereka. Para rasul ini disusun dengan cara tertentu, dan menjadi orang-orang yang telah tersusun. Karena itu, apa yang mereka ministrikan adalah susunan mereka. Mereka meministrikan apa adanya mereka beserta apa jadinya (terbentuknya) mereka. Ini berarti penyusunan ulang mereka menjadi ministri mereka.

Segala sesuatu yang berhubungan dengan penyusunan ini bersifat organik dan berasal dari hayat. Hayat ini adalah oleh Roh itu, perampungan akhir dari Allah yang telah melalui proses. Paulus adalah orang yang disusun dari Allah. Membicarakan dia sebagai seorang manusia-Allah saja tidaklah cukup, karena ia sebenarnya adalah seorang yang disusun dari Allah. Karena itu, ministri Paulus adalah diri manusianya. Apa yang ia beritakan dan ajarkan adalah apa adanya dirinya. Ia meministrikan ada adanya dirinya kepada orang lain. Sewaktu Paulus meministrikan dengan cara ini, Kristus disalurkan ke dalam orang lain, karena Paulus dan Kristus telah menjadi satu. Paulus adalah orang yang bersatu dengan Kristus dan disusun dari Kristus. Ministrinya adalah ministri Kristus yang telah tersusun ke dalam dirinya. Tanpa ministri semacam ini, tidak mungkin kita mendapatkan gereja yang dibangun dengan memadai atau mendapatkan mempelai perempuan yang berdandan rapi.

Alkitab menunjukkan bahwa apa yang Allah prakarsai pada mulanya, pasti akan digenapkan. Lagi pula, Allah adalah Allah kebangkitan. Sebagai Allah kebangkitan, tujuan-Nya tidak dapat gagal, dan Dia sendiri tidak dapat digagalkan. Sebaliknya, semua rintangan dan penyimpangan membuktikan keadaan-Nya yang tidak berubah, membuktikan bahwa Dia adalah Allah yang tidak berubah. Apa yang telah ditentukan-Nya, akan Dia genapkan. Apa yang telah Dia rencanakan untuk dilakukan, akan Dia genapkan pada akhirnya. Dalam Perjanjian Baru Allah memulai dengan sekelompok minister. Paulus termasuk di antara mereka. Pada akhirnya, Allah juga akan memiliki sekelompok minister yang semacam itu. Di sana sini di seluruh dunia, Dia harus memiliki para minister dari perjanjian yang baru. Saya berbeban agar di antara kita akan ada banyak orang yang menjadi para minister dari perjanjian yang baru.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 11

No comments: