Hitstat

28 November 2011

2 Korintus - Minggu 10 Senin

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 1:9, 12


Dalam berita ketujuh belas dari Pelajaran-Hayat ini, saya telah menunjukkan bahwa kebenaran-kebenaran Alkitab dapat diumpamakan sebagai bulu, kulit, dan daging ayam. Misalnya dalam membaca 1 Korintus 1, kita mungkin menaruh perhatian kepada bulunya dan mengabaikan dagingnya. Dalam 1 Korintus 1:12 Paulus berkata, "Yang aku maksudkan ialah bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus." Dalam ayat ini kita mempunyai bulu, bukan daging. Para pembaca 1 Korintus 1 sering kali menaruh perhatian kepada bulu dalam ayat ini; namun, mereka mengabaikan dagingnya dalam ayat 9. Di sana Paulus berkata, "Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia." Banyak orang membaca 1 Korintus 1 tanpa menaruh perhatian yang memadai pada ayat ini dan pada daging yang terkandung di dalamnya. Yang lainnya mungkin mempelajari ayat ini, tetapi tanpa pemahaman yang memadai terhadap kata persekutuan. Mereka mungkin mengira bahwa memiliki persekutuan dengan Putra hanyalah mengontaki Putra Allah dengan cara berdoa. Tidak banyak orang beriman yang menyadari bahwa persekutuan dengan Putra mengacu kepada kenikmatan terhadap Putra Allah. Putra Allah di sini adalah daging yang limpah yang menjadi bagian kita.

Pemikiran tentang menikmati Tuhan sebagai daging yang limpah, yang merawat ini terdapat dalam Lukas 15. Dalam perumpamaan anak yang hilang, anak yang hilang itu bertobat dan kembali ke rumahnya. Bapa menerima dia dan mengenakan jubah yang terbaik kepadanya. Beberapa guru Alkitab memakai perumpamaan ini untuk mengajarkan bahwa keselamatan adalah oleh kasih karunia, bukan oleh perbuatan. Anak itu berencana untuk memberitahukan kepada bapanya agar menganggapnya seperti salah satu dari hamba-hamba upahannya. Namun, bapanya memotong perkataannya dan menyuruh hamba-hambanya untuk mengenakan jubah yang terbaik kepadanya. Jubah ini melambangkan Kristus sebagai kebenaran kita. Kita menerima jubah ini bukan oleh perbuatan kita, melainkan oleh kasih karunia, karunia yang cuma-cuma, dari Allah Bapa.

Tetapi selain jubah itu ada hal lainnya lagi dalam perumpamaan ini. Ada lembu yang tambun. Jubah dapat disamakan dengan kulit, dan lembu yang tambun dapat disamakan dengan daging. Jubah adalah yang di luar; sesuatu yang menutupi kita. Lembu yang tambun berhubungan dengan sesuatu yang di dalam; adalah makanan untuk perawatan.

Kadang-kadang dalam pemberitaan saya dari Lukas 15, saya mengatakan bahwa anak yang hilang itu bertobat dan kembali bukan karena pakaiannya kotor, melainkan karena kelaparan. Anak itu pulang kembali ke rumahnya karena ia lapar, jadi kelaparanlah yang membuat ia rela makan ampas yang diberikan kepada babi. Lukas 15:17 mengatakan tentang anak yang hilang itu, "Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan." Karena itu ia memutuskan: "Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku" (ayat 18). Ia tidak berkata kepada dirinya sendiri bahwa di rumah bapanya ada banyak jubah. Tidak, ia ingat bahwa ada "berlimpah-limpah makanan." Ia tidak ingin tetap tinggal di mana ia berada dan menderita kelaparan sampai mati, sebaliknya ia memutuskan untuk kembali ke rumahnya.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 19

No comments: