Hitstat

11 November 2011

2 Korintus - Minggu 7 Jumat

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 5:18-21


Kita telah menunjukkan bahwa kedua langkah pendamaian ini secara jelas digambarkan oleh kedua tabir tabernakel. Tabir yang pertama disebut "tirai" (Kel. 26:37). Melalui pendamaian darah pendamaian, orang dosa dibawa kepada Allah, masuk ke dalam tempat kudus melalui tirai ini. Ini melambangkan langkah pertama pendamaian. Namun masih ada tabir kedua (Kel. 26:31-35; Ibr. 9:3) yang memisahkan dia dari Allah yang ada di dalam tempat maha kudus. Tabir ini perlu dikoyakkan sehingga orang dosa bisa dibawa kepada Allah di dalam tempat maha kudus. Ini adalah langkah kedua pendamaian. Kaum beriman Korintus telah didamaikan kepada Allah, telah melalui tabir pertama dan masuk ke dalam tempat kudus. Tetapi mereka masih hidup dalam daging, mereka perlu melalui tabir kedua yang sudah dikoyakkan (Mat. 27:51; Ibr. 10:20) untuk masuk ke dalam tempat maha kudus, hidup bersama Allah di dalam roh mereka (1 Kor. 6:17). Tujuan surat ini adalah membawa mereka ke sana, supaya mereka bisa menjadi orang-orang yang di dalam roh (1 Kor. 2:15), di dalam tempat maha kudus. Inilah yang dimaksud rasul ketika ia berkata, "Berilah dirimu didamaikan dengan Allah." Ini berarti mempersembahkan mereka dengan matang dalam Kristus (Kol. 1:28).

Ayat 21 mengatakan, "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." Paulus dengan berani berkata bahwa Allah telah membuat Kristus menjadi dosa karena kita. Bagi Kristus, segala sesuatu dikenal-Nya; lalu, bagaimana Paulus dapat mengatakan bahwa Dia tidak mengenal dosa? Kristus tidak mengenal dosa dalam pengalaman melalui berkontak dengan dosa, atau secara pribadi mengenal dosa (cf. Yoh. 8:46; 1 Ptr. 2:22; Ibr. 4:15; 7:26). Dalam Alkitab kata "mengenal" sering kali memiliki arti yang lebih dalam daripada sekadar mengenal sesuatu dalam mental. Menurut Matius 7:23, pada satu hari Tuhan akan mengatakan kepada orang-orang yang melakukan kejahatan, "Aku tidak pernah mengenal kamu." Tentunya, ini bukan berarti Tuhan tidak memiliki pengetahuan tentang mereka. Begitu pula dengan 2 Korintus 5:21. Secara pengalaman dan kontak secara langsung, Tuhan tidak memiliki hubungan apa-apa dengan dosa, Dia tidak mengenal dosa.

Roma 8:3 mengatakan, "Allah mengutus Anak-Nya sendiri sebagai manusia yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa dan untuk menghapuskan dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging." Ya, Kristus telah dijadikan dosa. Tetapi dalam ayat ini dikatakan bahwa Dia berada dalam rupa daging dosa. Ini berarti Dia dijadikan bentuk dosa. Inilah yang dilambangkan dengan lambang ular tembaga. Ketika bangsa Israel digigit oleh ular, mereka menerima sifat ular yang berbisa. Dalam pandangan Allah, mereka semua menjadi ular. Karena itu, Allah menyuruh Musa meninggikan ular tembaga di atas tiang. Ular tembaga ini adalah lambang Kristus yang mati di atas salib sebagai pengganti kita. Seperti yang dengan jelas ditunjukkan oleh Yohanes 3:14, ular yang di atas tiang itu adalah lambang Kristus yang ditinggikan bagi kita. Sebagaimana ular tembaga itu ditinggikan di padang gurun, demikianlah Kristus ditinggikan di atas salib. Selain itu, sebagaimana ular tembaga ini memiliki bentuk ular tetapi tidak memiliki sifat ular yang berbisa, demikian juga Kristus memiliki bentuk, rupa, daging dosa, tetapi sebenarnya Dia tidak memiliki sifat dosa. Dia memiliki bentuk ular, tetapi tidak memiliki sifat ular.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 14

No comments: