Hitstat

05 November 2011

2 Korintus - Minggu 6 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 5:5-8


Ayat 5 mengatakan, "Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan sebagai jaminannya Dia mengaruniakan Roh kepada kita." Dengan cara bagaimanakah Allah mempersiapkan kita? Pertama, Dia menaburkan diri-Nya sendiri sebagai benih ke dalam diri kita. Ini ditunjukkan oleh perumpamaan tentang penabur dalam Matius 13. Tuhan Yesus datang sebagai seorang penabur untuk menaburkan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Hati kita adalah tanah bagi pertumbuhan Kristus. Akhirnya, Kristus akan bertumbuh di dalam kita dan menjenuhi seluruh diri kita. Inilah persiapan Kristus untuk menjenuhi tubuh kita. Di satu pihak, ketika kita ditransfigurasi, secara lahiriah kita akan mengenakan tubuh yang rohani. Di pihak lain, transfigurasi berarti Kristus yang berhuni menjenuhi tubuh kita dan menelan unsur maut yang ada di dalam tubuh kita. Dia telah ditaburkan ke dalam roh dan hati kita, sekarang Dia sedang menjenuhi jiwa kita. Kemudian pada suatu hari, Dia akan menyebar dari jiwa ke dalam tubuh kita dan menjenuhi tubuh kita. Ketika tubuh kita dijenuhi sepenuhnya, tubuh kita akan menjadi satu tubuh yang baru, satu bangunan yang baru, yang akan dikenakan kepada kita.

Sebagai Dia yang mempersiapkan kita untuk hal ini, Allah telah memberikan Roh itu kepada kita sebagai jaminan. Roh itu adalah garansi bahwa Allah akan menggenapkan hal ini. Roh itu adalah Kristus, dan Kristus adalah perwujudan Allah. Karena itu, sebenarnya Allah telah menaruh diri-Nya sendiri ke dalam diri kita sebagai garansi bahwa Dia akan mengubah tubuh kita sehingga kita akan sepenuhnya diserupakan kepada Kristus dalam kebangkitan.

Ayat 7 mengatakan, "Sebab hidup kami ini adalah hidup berdasarkan iman, bukan berdasarkan apa yang kelihatan." Yang kelihatan mengacu kepada yang dapat dilihat; jadi, berarti nampak. Para rasul mengatur hidup mereka dan berperilaku berdasarkan iman, seperti disinggung dalam Ibrani 11, bukan berdasarkan apa yang kelihatan. Dengan demikian mereka menyadari bahwa mereka jauh dari Tuhan ketika mereka berada dalam tubuh jasmani mereka. Ini sesuai dengan perkataan dalam 4:18.

Dalam ayat 8 Paulus berkata, "Tetapi hati kami tabah, dan kami lebih suka beralih dari tubuh ini untuk menetap dengan Tuhan." Beralih dari tubuh ini berarti mati, terlepas dari alam materi untuk beserta Tuhan dalam alam rohani. Para rasul yang sering menjumpai aniaya dan diserahkan kepada maut (1:8-9; 4:11; 11:23; 1 Kor. 15:31), lebih suka mati, terlepas dari tubuh yang membatasi mereka, sehingga mereka mendapatkan kebebasan untuk berdiam bersama Tuhan dalam alam yang lebih baik (Flp. 1:23).

Sewaktu para rasul hidup menurut penyusunan rohani mereka untuk memancarkan kemuliaan Injil, dan sewaktu mereka menempuh kehidupan tersalib, mereka selalu rindu untuk mengenakan tubuh yang surgawi. Kedambaan mereka adalah diangkat, ditransfigurasi. Inilah gambaran dari para minister dari perjanjian yang baru. Mereka adalah orang-orang yang bukan milik bumi. Sebaliknya, mereka mutlak milik alam lainnya dan hidup di dalam alam itu. Meskipun mereka ada di bumi, kedambaan mereka adalah berada di dalam alam lainnya. Kedambaan mereka adalah mengenakan tubuh lainnya dan berada di dalam rumah lainnya bersama Tuhan.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 12

No comments: