Hitstat

12 November 2011

2 Korintus - Minggu 7 Sabtu

Pembacaan Alkitab: Rm. 8:3; 2 Kor. 5:14, 21


Karena kita, sebagai manusia yang telah jatuh, adalah dosa, maka Kristus dijadikan dosa sebenarnya berarti Dia menjadi kita. Aspek subyektif kematian Kristus meletakkan kita pada kematian. Menurut Roma 8:3, Allah menghakimi dosa di dalam daging. Ini berarti Dia menghakimi kita; Dia menghakimi manusia alamiah. Selain itu, tirai, manusia alamiah, hayat alamiah, dan daging, telah terbelah melalui aspek subyektif kematian Kristus. Ketika dosa dihakimi dan ketika tirai itu terkoyak, kita diakhiri. Hasilnya, tirai yang kedua dihapus dan kita dapat didamaikan sepenuhnya dengan Allah. Karena itu, kita tidak boleh tetap tinggal di dalam tempat kudus; kita harus maju ke dalam tempat maha kudus. Lagi pula, kita tidak boleh mengenal satu sama lain menurut daging lagi; melainkan harus mengenal satu sama lain menurut roh.

Para minister dari perjanjian yang baru telah didamaikan dengan Allah sampai pada puncaknya. Semua tirai telah tiada, dan tidak ada sekatan di antara mereka dengan Allah. Mereka telah didamaikan dengan Allah secara lengkap dan juga disusun dengan Allah Tritunggal secara menyeluruh. Mereka berperilaku menurut susunan mereka. Mereka menempuh kehidupan tersalib untuk menyatakan kebenaran dan memancarkan Injil, dan mereka telah matang, masak, dan siap untuk diangkat. Sasaran mereka satu-satunya, ambisi mereka satu-satunya, adalah mencari perkenan Tuhan melalui hidup kepada Dia. Inilah orang-orang yang dapat membawa kembali orang lain kepada Allah secara menyeluruh. Karena mereka berada di dalam tempat maha kudus, maka mereka juga dapat membawa orang lain ke sana.

Akhirnya, orang-orang yang telah dibawa kembali kepada Allah di dalam tempat maha kudus ini akan menikmati Kristus sampai pada puncaknya dan bahkan menjadi kebenaran Allah dalam Dia. Paulus membicarakan tentang hal ini dalam 5:21 di mana ia berkata, "Supaya dalam Dia kita menjadi kebenaran Allah" (Tl.). Kebenaran berasal dari Allah bagi pemerintahan-Nya (Mzm. 89:15; 97:2; Yes. 32:1). Kebenaran ini adalah Kristus menjadi kebenaran kita (1 Kor. 1:30), membuat kita menjadi kebenaran Allah di dalam Dia (bukan membuat kita benar di hadapan Allah). Melalui penebusan Kristus, manusia yang adalah orang dosa bahkan dosa itu sendiri dijadikan kebenaran Allah, didamaikan dengan Allah yang benar, dan dijadikan ciptaan baru yang hidup kepada Allah bagi ketetapan kehendak kekal-Nya. Para rasul menerima amanat untuk menyuplaikan Kristus yang demikian, dengan segala hasil yang mulia dari penggenapan-Nya yang ajaib, kepada kaum beriman-Nya, yaitu anggota-anggota yang membentuk Tubuh-Nya. Puji dan mulia bagi Dia selama-lamanya!

Dalam Adam kita telah jatuh begitu rendahnya sehingga kita menjadi dosa. Kita bukan hanya penuh dengan dosa di hadapan Allah -- kita bahkan menjadi dosa itu sendiri. Tetapi sekarang dalam Kristus, setelah dibawa kembali sepenuhnya kepada Allah, kita dapat menikmati Kristus sedemikian rupa sehingga di dalam Dia kita menjadi kebenaran Allah. Keselamatan yang luar biasa! Pendamaian yang luar biasa! Memiliki kenikmatan ini berarti berada di puncak keselamatan Allah, berada di puncak Sion kudus kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 14

No comments: