Hitstat

12 May 2012

Galatia - Minggu 4 Sabtu

Pembacaan Alkitab: Gal. 6:15 Iman ini menciptakan satu kesatuan organik yang di dalamnya kita dan Kristus bersatu. Karena itu, ungkapan "karena iman dalam Kristus" sebenarnya menunjukkan suatu kesatuan organik yang digenapi oleh kepercayaan di dalam Kristus. Istilah "dalam Kristus" ditujukan kepada kesatuan organik itu. Sebelum kita percaya, di antara kita dan Kristus terdapat sekatan yang besar. Kita adalah kita dan Kristus adalah Kristus. Tetapi melalui percaya kita diikatkan dengan Kristus dan menjadi satu dengan Dia. Kini kita berada di dalam Kristus, dan Kristus di dalam kita. Ini merupakan kesatuan organik, kesatuan di dalam hayat. Kesatuan ini diilustrasikan dengan pengokulasian sebuah cabang dari satu pohon ke pohon yang lain. Melalui beriman dalam Kristus kita diokulasikan ke dalam Kristus. Melalui proses okulasi rohani ini, kedua hayat ini diokulasikan dan menjadi satu. Kebanyakan orang Kristen memiliki pengertian yang dangkal terhadap hal dibenarkan karena iman. Bagaimanakah Kristus dapat menjadi kebenaran kita jika kita tidak bersatu dengan Dia secara organik? Melalui kesatuan kita yang organik dengan Kristus, barulah Allah dapat menganggap Kristus sebagai kebenaran kita. Karena kita dan Kristus adalah satu, apa saja yang Ia miliki, adalah milik kita. Ini adalah dasar Allah untuk menganggap Kristus sebagai kebenaran kita. Dalam ekonomi Perjanjian Baru Allah, manusia juga memiliki hayat oleh iman dan hidup oleh iman. Dalam 3:11 Paulus berkata, "Orang yang benar akan hidup oleh iman." Kata "hidup" di sini menyiratkan memiliki hayat. Sebagai hasil dari kesatuan yang organik ini, kita memiliki hayat di dalam kita. Tambahan pula, kita hidup oleh iman yang adalah apresiasi kita terhadap kemustikaan Tuhan Yesus. Kita tidak saja memiliki hayat, tetapi juga hidup oleh hayat ini. Dalam 2:19 Paulus berkata, "Sebab melalui hukum Taurat aku telah mati terhadap hukum Taurat, supaya aku hidup terhadap Allah" (Tl.). Sangat sulitlah dijelaskan secara doktrin apa artinya mati terhadap hukum Taurat, supaya kita dapat hidup terhadap Allah. Merenungkan masalah ini dalam terang pengalaman sangatlah membantu kita. Pengalaman kristiani kita membuktikan bahwa segera sesudah kesatuan organik kita dengan Kristus terjadi, kita memiliki perasaan bahwa kita telah mati terhadap dunia, dosa, ego, dan segala kewajiban hukum Taurat. Pada saat yang sama, kita menyadari kenyataan bahwa kita telah hidup terhadap Allah. Mungkin pada kali pertama kita menyadari hal ini, kita tidak memiliki istilah atau pengetahuan untuk menjelaskan hal tersebut. Misalkan Anda berkata, "Tuhan Yesus, mulai sekarang aku tidak mempedulikan apa pun kecuali Engkau. Aku tidak peduli pendidikan, pekerjaan, atau masa depanku. Bahkan aku tidak peduli keluarga atau kehidupanku. Tuhan Yesus, aku hanya memperhatikan Engkau." Inilah yang dimaksud mati terhadap segala sesuatu untuk hidup terhadap Alah. Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 8