Hitstat

26 May 2012

Galatia - Minggu 6 Sabtu

Pembacaan Alkitab: Gal. 6:14

Kita perlu suatu pengertian yang jelas tentang manusia lama, ego, dan daging. Kita tidak perlu menanggulangi manusia lama, sebab manusia lama telah disalibkan bersama Kristus. Namun, dari hari ke hari kita perlu menyalibkan daging kita. Masalah kehidupan sehari-hari kita tidak berasal dari manusia lama, melainkan dari daging berikut hawa nafsu dan keinginannya. Karena itu, atas dasar fakta telah tertanggulanginya manusia lama kita melalui kematian Kristus, kita harus menyalibkan daging kita secara riil. 

Mengenal perbedaan antara Roma 6:6 dan Galatia 5:24 adalah hal yang sangat penting. Dalam 5:24 Paulus tidak berkata bahwa siapa yang milik Kristus, telah menyalibkan manusia lamanya. Tetapi Ia berkata bahwa mereka telah menyalibkan daging. Selain itu, kita perlu memahami : tidak ada seorang pun yang dapat menyalibkan dirinya sendiri. Orang tidak mungkin melakukan bunuh diri melalui penyaliban. Karena alasan inilah maka kita tidak mungkin menyalibkan manusia lama kita, yakni "aku" lama kita. Walaupun kita tidak dapat menyalibkan manusia lama, kita dapat menyalibkan daging. Ini bukan bunuh diri. Penyaliban manusia lama harus dilakukan orang lain, tetapi penyaliban daging harus kita laksanakan sendiri.

Lalu bagaimanakah kita menanggulangi ego? Kita harus menyangkal ego melalui memikul salib. Ego telah berada di atas salib, biarlah kita meninggalkannya di sana, dan jangan membiarkannya turun. Membiarkan ego tetap berada di atas salib itu berarti memikul salib.

Terakhir, Kristus disalibkan supaya dunia disalibkan bagi kita dan kita bagi dunia. Ini khususnya ditujukan kepada dunia agama. Dalam 6:14 Paulus mendeklarasikan, "Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dari aku bagi dunia." Ayat berikutnya membuktikan bahwa dunia dalam ayat 14 terutama ditujukan kepada dunia agama. Dunia agama ini adalah zaman jahat yang darinya kita telah diselamatkan melalui salib Kristus.

Ketika kita merenungkan hal-hal ini, kita tahu tidak satu pun dari semuanya itu yang dapat dirampungkan melalui memelihara hukum Taurat. Karena orang-orang Galatia berupaya memelihara hukum Taurat, Paulus menganggap mereka bodoh dan mengatakan mereka telah terkena pesona (tipu daya). Dalam Surat Kiriman ini Paulus membawa mereka kembali kepada salib dan mendorong mereka memandang Kristus yang disalibkan. Jika kita nampak visi yang jelas tentang Kristus yang disalibkan, kita tidak akan kembali lagi kepada hukum Taurat. Sebaliknya, kita akan menaruh hukum Taurat di bawah kaki kita dan tinggal bersama Kristus yang telah disalibkan bagi kita. Kristus ini adalah pusat ekonomi Allah, dan salib Kristus adalah pusat operasi Allah untuk merampungkan ekonomi-Nya. Hari ini kita tidak perlu hukum Taurat. Kristus dan saliblah yang kita perlukan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 12