Hitstat

19 May 2012

Galatia - Minggu 5 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 5:14-15 Bukti bahwa iman dalam Galatia 2:20 adalah iman dari dan di dalam Kristus terdapat dalam perkataan Paulus pada akhir ayat ini. Ia menutup ayat ini dengan menyatakan bahwa Anak Allah adalah Persona "yang mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." Dalam menulis kata-kata ini, Paulus penuh dengan apresiasi atas Tuhan Yesus. Jika tidak, tentu ia tidak perlu membicarakan Kristus mengasihi dia dan menyerahkan diri-Nya untuk dia pada akhir ayat yang panjang ini. Ia dapat menutup ayat ini dengan perkataan "iman dari Anak Allah". Tetapi ketika berbicara tentang cara hidupnya yang sekarang, hatinya penuh dengan syukur dan apresiasi. Iman berasal dari apresiasi terhadap Tuhan Yesus. Iman yang di dalam dan dari Kristus ini berasal dari apresiasi terhadap Kristus. Dalam 2 Korintus 5:14-15 Paulus berkata, "Sebab kasih Kristus menguasai kami, karena kami telah mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka." Ketika kita membahas ayat-ayat ini, kita dapat melihat bahwa iman Paulus berasal dari suatu apresiasi atas kasih Kristus yang menguasainya. Semakin mengapresiasi kasih Kristus yang menguasai ini, kita akan semakin memiliki iman. Iman ini bukan dihasilkan dari kemampuan atau kegiatan kita sendiri. Sebaliknya, iman dihasilkan dari Kristus yang bekerja dalam kita, yang kita apresiasi. Dalam apresiasi kita atas Tuhan Yesus, kita akan berkata, "Tuhan Yesus, aku cinta kepada-Mu dan aku memustikakan Dikau." Ketika mengucapkan perkataan sedemikian kepada Tuhan, Dia akan beroperasi di batin kita dan menjadi iman kita. Iman ini akan mendatangkan suatu kesatuan organik yang di dalamnya kita benar-benar bersatu dengan Kristus. Orang-orang Galatia telah berbalik dari ekonomi Allah dan kembali kepada hukum Taurat yang mereka coba pelihara dengan upaya daging. Namun, bila kita berusaha memelihara hukum Taurat dengan kekuatan daging kita, kita jauh dari Allah. Ekonomi Allah bukan menghendaki kita berusaha memelihara hukum Taurat dengan kekuatan daging kita. Ekonomi-Nya ialah menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Allah Tritunggal telah menjadi Allah yang telah melalui proses. Melalui inkarnasi, Kristus datang dalam daging untuk menggenapkan hukum Taurat dan kemudian mengesampingkannya. Melalui kebangkitan-Nya, Kristus telah menjadi Roh pemberi-hayat, siap untuk masuk ke dalam kita. Ekonomi Perjanjian Baru Allah ialah menggarapkan Allah Tritunggal yang telah melalui proses ke dalam kita menjadi hayat dan seluruh diri kita. Jika kita nampak ini, kita akan dapat menyatakan bahwa kita telah disalibkan bersama Kristus dan kita tidak lagi hidup. Namun, Kristus hidup, di dalam kita, dan kita hidup oleh iman yang di dalam dan dari Dia. Persona lama kita telah disalibkan, tetapi persona baru, "aku" baru tetap hidup. Sekarang kita hidup oleh iman dalam Anak Allah dan dari Anak Allah, yakni iman yang menghasilkan suatu kesatuan organik yang di dalamnya kita dan Kristus menjadi satu. Memelihara hukum Taurat tidak dapat dibandingkan dengan kesatuan organik yang sedemikian ini. Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 10