Hitstat

07 May 2012

Galatia - Minggu 4 Senin

Pembacaan Alkitab: Gal. 2:4 Apakah kebebasan di dalam Kristus? Pertama, kebebasan di dalam Kristus menyiratkan kemerdekaan dari kewajiban. Karena kita telah bebas di dalam Kristus, kita tidak lagi berkewajiban terhadap hukum Taurat dan peraturan-peraturan, praktek-praktek, serta ketetapan-ketetapannya. Orang yang berusaha memelihara hukum Taurat akan membuat dirinya berhutang kepada peraturan-peraturan, praktek-praktek, dan ketetapan-ketetapan hukum Taurat. Jadi, jika Anda mencoba memelihara hukum Taurat, Anda akan menempatkan diri Anda di bawah perhambaan dan melayani hukum Taurat sebagai budaknya. Akan tetapi, kebebasan di dalam Kristus memerdekakan kita dari semua kewajiban yang demikian. Kedua, kebebasan di dalam Kristus mencakup kepuasan penuh, dengan suplai yang kaya. Jika kita bebas secara lahiriah, tanpa sesuatu yang menunjang kita atau memuaskan kita, maka kebebasan itu bukanlah kebebasan yang sejati. Kebebasan yang benar bukan hanya bebas dari kewajiban, tetapi juga kepuasan penuh, karena di dalamnya ada suatu suplai dan tunjangan yang memadai. Ketiga, kebebasan di dalam Kristus berarti kenikmatan atas perhentian. Orang-orang yang tetap memelihara hari Sabat tidak menikmati perhentian sejati, sebab upaya mereka untuk memelihara hari Sabat telah menempatkan mereka di bawah beban yang berat. Namun, di dalam Kristus kita memiliki perhentian yang sejati. Keempat, kebebasan di dalam Kristus menyiratkan kenikmatan penuh atas Kristus. Karena kita telah bebas di dalam Dia, kita menikmati semua hakiki-Nya. Kebebasan sejati di dalam Kristus adalah kenikmatan penuh atas Kristus yang hidup. Jika kita ingin memiliki definisi yang tepat atas kebebasan di dalam Kristus, yakni satu definisi yang cocok dengan pengalaman kita, perlulah kita nampak bahwa kebebasan yang demikian ini mencakup kemerdekaan dari kewajiban, kepuasan karena suplai yang kaya dari Tuhan, perhentian sejati, dan kenikmatan atas Kristus. Mereka yang memiliki kebebasan semacam ini tidak lagi diperhamba oleh apa pun. Walau kadangkala mungkin Iblis menempatkan kita ke dalam situasi yang sulit, tetapi kita tetap dapat berada dalam perhentian. Kita tidak perlu diperhamba oleh situasi apa pun. Sebaliknya, kita dapat menikmati Tuhan. Ini berarti kita bebas di dalam lubuk batin kita. Inilah kebebasan kita di dalam Kristus. Begitu kita memiliki pengertian yang tepat terhadap kebebasan di dalam Kristus, kita mudah mengerti apa itu perhambaan. Perhambaan adalah lawan kebebasan. Diperhamba di bawah hukum Taurat mewajibkan kita melakukan hukum Taurat berikut peraturan-peraturan, perintah-perintah, praktek-praktek, dan ketetapan-ketetapannya. Namun, tidak seorang pun dapat memenuhi permintaan hukum Taurat. Kesepuluh perintah itu sebagian besar mengendalikan orang dari luar. Tetapi perintah yang berkaitan dengan keserakahan mengendalikan dari dalam. Kita mungkin bisa memelihara perintah-perintah lainnya, tetapi yang satu ini tidak. Kita justru tidak mampu meloloskan diri dari keserakahan dalam batin kita. Sebagai contoh, mungkin kita melihat seseorang mempunyai sebuah pena baru yang lebih baik daripada yang kita miliki. Dalam batin kita, kita pun damba memiliki pena sebaik itu. Itulah keserakahan. Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 7