Hitstat

08 May 2012

Galatia - Minggu 4 Selasa

Pembacaan Alkitab: Mat. 11:28 Karena kita semua mempunyai kekurangan manusia, kita tidak mampu memenuhi permintaan-permintaan hukum Taurat. Sepanjang sejarah, hanya satu Persona – Tuhan Yesus – yang telah memelihara hukum Taurat. Permintaan hukum Taurat terlampau berat untuk kita penuhi. Jika kita mencoba memelihara hukum Taurat, kita akan berada di bawah gandar (kuk) hukum Taurat. Dalam Kisah Para Rasul 15:10 Petrus berkata, "Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu gandar yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?" Perhambaan di bawah hukum Taurat itulah gandar yang dikatakan oleh ayat ini. Diperhamba di bawah hukum Taurat juga berarti tanpa kepuasan. Di bawah hukum Taurat tidak ada kepuasan karena tidak ada suplai. Hukum Taurat hanya meminta kepada manusia, namun tidak memberi manusia suplai untuk memenuhi permintaannya. Tambahan pula, diperhamba di bawah hukum Taurat akan membuat kita tidak mungkin berada dalam perhentian. Dalam Matius 11:28 Tuhan Yesus berkata, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan (perhentian) kepadamu." Janji ini terutama ditujukan kepada mereka yang berusaha memelihara hukum Taurat. Ini khususnya ditujukan kepada jerih payah dalam memelihara perintah-perintah hukum Taurat dan peraturan-peraturan agama. Mendapat kelegaan atau perhentian di sini berarti dibebaskan dari kerja keras dan beban berat di bawah hukum Taurat dan agama. Dalam membuat deklarasi ini Tuhan Yesus seolah-olah berkata, "Marilah kepada-Ku, semua yang berbeban berat di bawah hukum Taurat, Aku akan membebaskan kamu. Aku akan membebaskan kamu dari gandar hukum Taurat itu. Di bawah hukum Taurat, kamu tidak memiliki perhentian. Perhentian yang sesungguhnya ada di dalam-Ku." Pada akhirnya diperhamba di bawah hukum Taurat akan kehilangan kenikmatan atas Kristus. Orang-orang yang menempatkan diri mereka di bawah kewajiban melakukan hukum Taurat akan kehilangan kepuasan, perhentian, atau kenikmatan. Jika kita merenungkan perbandingan antara kebebasan di dalam Kristus dengan perhambaan di bawah hukum Taurat, kita akan penuh dengan pujian kepada Tuhan. Di dalam Kristus kita telah dibebaskan dari segala macam kewajiban. Di dalam Dia kita pun memiliki kepuasan, perhentian, dan kenikmatan. Kebebasan di dalam Kristus ini berlawanan dengan perhambaan di bawah hukum Taurat. Banyak di antara kita yang dapat bersaksi bahwa kita memiliki kebebasan, kepuasan, dan perhentian, kenikmatan yang demikian. Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 7