Hitstat

18 May 2012

Galatia - Minggu 5 Jumat

Pembacaan Alkitab: Gal. 2:19-20 Untuk mengerti bagaimana Kristus dapat hidup di dalam kita, kita perlu kembali ke Yohanes 14. Sebelum kematian dan kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Sebab Aku hidup dari kamu pun akan hidup" (ayat 19). Kristus hidup di dalam kita dengan membuat kita hidup bersama Dia. Kristus tidak hidup sendirian. Dia hidup di dalam kita dan bersama kita. Dia hidup dengan membuat kita hidup bersama Dia. Pada hakekatnya, jika kita tidak hidup, bersama Dia, Dia pun tidak dapat hidup di dalam kita. Kita tidak disingkirkan sama sekali, dan hayat kita tidak diganti atau ditukar dengan hayat ilahi. Kita hidup terus, tetapi kita hidup bersama Allah Tritunggal. Allah Tritunggal yang sekarang berhuni di batin kita membuat kita hidup bersama Kristus. Jadi, Kristus hidup di dalam kita melalui kita hidup bersama Dia. Sekali lagi ilustrasi pengokulasian dapat membantu kita untuk memahami hal ini. Sesudah sebatang ranting diokulasi dengan sebatang pohon yang produktif, ranting itu hidup terus. Tetapi, ia tidak hidup oleh dirinya sendiri, melainkan oleh pohon yang dengannya Ia diokulasikan. Se-lain itu, pohon itu hidup di dalam ranting yang telah diokulasi dengannya. Sekarang ranting itu memperhidupkan hayat yang telah diokulasikan. Ini berarti ranting itu hidup, bukan oleh dirinya sendiri, tetapi oleh hayat pohon yang dengannya ia telah diokulasikan. Tambahan pula, hayat yang lain ini, hayat pohon yang produktif ini, tidak hidup oleh dirinya sendiri, tetapi melalui ranting yang diokulasi dengannya. Hayat pohon itu hidup di dalam ranting itu. Akhirnya, ranting dan pohon itu memiliki satu hayat dengan satu kehidupan. Seprinsip dengan ini, kita dan Kristus juga memiliki satu hayat dan satu kehidupan. Demikian pula dalam hubungan kita dengan Kristus hari ini. Kita dan Kristus tidak memiliki dua kehidupan, sebaliknya kita memiliki satu hayat dan satu kehidupan. Kita hidup oleh Dia, dan Dia hidup di dalam kita. Jika kita tidak hidup, Dia pun tidak hidup; jika Dia tidak hidup, kita pun tidak dapat hidup. Di satu pihak, kita telah diakhiri; di pihak lain, kita tetap hidup; tetapi kita tak dapat hidup tanpa Dia. Kristus hidup di dalam kita, dan kita hidup bersama Dia. Karena itulah kita dan Dia memiliki satu hayat dan satu kehidupan. Galatia 2:20 menjelaskan bagaimana kita telah mati terhadap hukum Taurat oleh hukum Taurat. Menurut ekonomi Allah, ketika Kristus disalibkan, kita pun tercakup di dalam-Nya. Ini adalah fakta yang telah rampung. Kita telah mati di dalam Kristus melalui kematian-Nya, kini melalui kebangkitan-Nya, Dia hidup di dalam kita. Dia hidup di dalam kita sepenuhnya berdasarkan Dia sebagai Roh pemberi-hayat (1 Kor.15:45b). Butir ini dikembangkan sepenuhnya dalam pasal-pasal berikutnya dalam Kitab Galatia, di mana Roh itu disajikan dan ditekankan sebagai Persona yang telah kita terima sebagai hayat dan yang di dalam-Nya kita harus hidup. Paulus berkata bahwa hidup yang sekarang kita hidupi dalam daging adalah hidup dalam iman, yakni iman Anak Allah. Kita memperhidupkan hayat ilahi, bukan berdasarkan penglihatan juga bukan berdasarkan perasaan seperti halnya kita memperhidupkan hayat jasmani dan hayat jiwa. Hayat ilahi, yang adalah hayat rohani dalam roh kita, kita perhidupkan melalui menggunakan iman yang ditimbulkan oleh penyertaan Roh pemberi-hayat. Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 10