Hitstat

15 May 2012

Galatia - Minggu 5 Selasa

Pembacaan Alkitab: Gal. 2:19-20 Masuknya kita ke dalam kesatuan organik semacam ini adalah melalui iman dalam Kristus. Kita telah menunjukkan bahwa iman berarti apresiasi terhadap Yesus. Apresiasi ini bahkan terkandung dalam Galatia 2:19b-20. Dalam ayat tersebut kita melihat bahwa kita telah disalibkan bersama Kristus. Hal ini mengacu kepada satu aspek dari sejarah kita. Kita pun nampak bahwa Kristus hidup di dalam kita dan hidup yang kita hidupi sekarang di dalam tubuh daging kita adalah hidup dalam iman Anak (Putra) Allah yang mengasihi kita dan menyerahkan diri-Nya untuk kita. Sungguh bermakna, dalam ayat ini Paulus dengan khusus menyebut Anak Allah sebagai "yang mengasihi kita". Jika kita sama sekali tidak ada perasaan terhadap kasih Kristus atas diri kita, kita tidak dapat beriman di dalam Dia. Iman yang hidup berasal dari perasaan kita, terhadap kasih-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa iman yang olehnya kita dapat percaya kepada-Nya bertalian dengan apresiasi kita terhadap kemanisan-Nya. Bila kita merasakan kemustikaan-Nya, maka dengan spontan timbul satu apresiasi terhadap Dia dalam batin kita. Apresiasi ini adalah iman kita. Ketika Paulus menyinggung Anak Allah sebagai Persona yang "mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" ia penuh dengan apresiasi tarhadap Tuhan Yesus. Apresiasi inilah iman yang ia bicarakan dalam ayat ini. Hidup yang ia hidupi di dalam daging ia tempuh di dalam iman, yakni iman dalam Anak Allah. Setiap kali kita berkata dari lubuk hati kita, "Tuhan Yesus, aku cinta kepada-Mu," maka iman kita akan dikuatkan. Kesatuan organik kita dengan Kristus juga akan diperkuat. Tambahan pula, kita merasakan bahwa kita telah terkerat dari dosa, dunia, daging, dan agama. Ada sebagian orang yang telah nampak terang tentang gereja belum rela melepaskan denominasi. Namun pada suatu hari mereka akan berkata kepada Tuhan betapa mereka mengasihi Dia. Dengan spontan mereka merasa dalam batin bahwa mereka harus memutus hubungan mereka dengan denominasi. Karena kesatuan organik mereka dengan Kristus telah diperkuat, maka mereka mengalami pemotongan lebih banyak. Semakin sering kita berkata, "Tuhan Yesus, aku cinta pada-Mu", kita akan semakin merasa bahwa kita telah terkerat dari setiap hal yang bukan Kristus. Ketika kita berkata kepada Tuhan Yesus bahwa kita mengasihi Dia, kita akan mengalami operasi iman yang sejati yang terkandung dalam apresiasi kita terhadap Dia. Dengan iman ini kita nampak kesatuan kita dengan Kristus. Dalam kesatuan ini kita nampak bahwa sejarahNya adalah sejarah kita; kita disalibkan, dikubur, dan dibangkitkan bersama Kristus. Kita telah mati terhadap setiap hal yang bukan Allah, dan kita telah hidup terhadap Allah. Betapa bodohnya orang-orang Galatia yang berbalik dari Tuhan kepada hukum Taurat! Tidakkah mereka menyadari bahwa mereka telah terkerat dari hukum Taurat dan bersatu dengan Allah yang hidup? Melalui kesatuan yang organik ini kita telah dimerdekakan dari perhambaan di bawah hukum Taurat. Dalam kesatuan ini kita menikmati kemerdekaan yang kita miliki di dalam Kristus. Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 9