Hitstat

23 May 2012

Galatia - Minggu 6 Rabu

Pembacaan Alkitab: Gal. 2:21 Kita tidak dapat menikmati anugerah Allah secara penuh dalam sehari atau bahkan dalam seumur hidup kita. Kita baru dapat menikmati anugerah ini secara penuh ketika kita berada dalam kekekalan. Inilah anugerah yang datang bersamaan dengan kedatangan Tuhan Yesus, dan inilah anugerah yang kita perlukan dari hari ke hari. Puji Tuhan bahwa ini adalah anugerah yang kita temukan melalui datang ke takhta anugerah setiap hari untuk memenuhi keperluan kita pada waktunya. Setiap pagi kita harus menengadah kepada Tuhan dan berdoa, "Tuhan, berikanlah anugerah-Mu hari ini kepadaku. Aku perlu bagian anugerah-Mu hari ini. Semoga anugerah menyertai aku dan semua saudara saudariku." Oh, kita semua perlu berdoa sedemikian! Kemudian, kita akan mengalami anugerah, yakni Allah Tritunggal yang telah melalui proses menjadi Roh pemberi-hayat yang almuhit bagi kenikmatan kita. Para penganut agama Yahudi yang buta itu sungguh bodoh. Jika mereka telah nampak apa itu anugerah Allah, mereka tidak mungkin menjadi para penganut agama Yahudi lagi. Namun, karena mereka buta, mereka berusaha dengan gairah untuk mengalihkan orang dari Kristus. Mereka tidak memahami bahwa ekonomi Allah tidak menghendaki umat pilihan-Nya memelihara hukum Taurat. Ekonomi Allah menghendaki umat-Nya menikmati Allah Tritunggal yang telah melalui proses menjadi Roh pemberihayat melalui inkarnasi, kehidupan insani, penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan. Dalam ekonomi-Nya, Allah menghendaki umat-Nya menikmati diri-Nya sendiri sebagai Allah Tritunggal yang demikian, dan menjadi satu dengan Dia. Kemudian umat-Nya akan menjadi satu dalam hayat ilahi untuk mengekspresikan Allah secara korporat. Ekspresi korporat dari Allah Tritunggal ini adalah kehidupan gereja. Hasil terakhir dari hal ini ialah Yerusalem Baru, ekspresi korporat dari Allah Tritunggal dalam kekekalan. Jika kita nampak visi ekonomi Allah ini, bagaimana mungkin kita berbalik kembali ke hukum Taurat? Bagaimana mungkin kita beralih dari Allah Tritunggal yang telah melalui proses menjadi anugerah kita? Tidak heran Paulus berkata bahwa orang-orang Galatia itu bodoh, sebab mereka meniadakan anugerah Allah. Jika kita ingin menjadi orang-orang yang tidak meniadakan anugerah Allah, perlulah kita tinggal di dalam Kristus (Yoh. 15:4-5). Tinggal di dalam Kristus berarti menetap dalam Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Selain itu, kita perlu menikmati Kristus, khususnya melalui makan Dia (Yoh. 6:57b). Kemudian kita harus maju untuk menjadi satu roh dengan Kristus (I Kor. 6:17), berjalan atau hidup di dalam Roh (Gal.5:16, 25), menyangkal "aku" yang alamiah (2:20), dan meninggalkan daging (5:24). Kita tidak boleh diselewengkan oleh hal-hal seperti hukum Taurat, sunat, hari Sabat, dan peraturan-peraturan tentang makanan. Sebaliknya, kita harus menikmati Kristus dan hidup bersama Dia dalam satu roh. Jika kita berjalan di dalam roh, menyangkal "aku" yang alamiah, dan meninggalkan daging, kita akan menjadi orang-orang yang tidak meniadakan anugerah Allah. Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 11