Pembacaan Alkitab: Mat. 13:34; Mzm. 78:2
Doa baca: “Aku
mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman
purbakala.” (Mzm. 78:2)
Apa saja yang
tidak berasal dari roh atau dari Kristus adalah khamir. Ragi ialah sesuatu yang
ditambahkan untuk membuat sesuatu mudah dimakan. Tanpa ragi, roti akan menjadi
keras dan sulit dimakan dan dicerna. Manusia alamiah kita suka menggunakan
cara-cara tertentu untuk membuat perkara-perkara rohani lebih mudah dicerna.
Inilah yang Alkitab sebut “khamir,” yang harus kita waspadai. Kita harus
terhindar dari semua peragian.
Tidak hanya
kekristenan tertentu yang telah mencampurkan ragi, tetapi juga denominasi
tertentu dan kelompok-kelompok tertentu. Kita harus berhati-hati, jangan sampai
mengambil sesuatu selain Kristus untuk tujuan Allah, sebab segala sesuatu
selain Dia ialah ragi. Satu-satunya cara yang murni dan kudus untuk
memberitakan Injil dan membawa orang Kristen ialah dengan berdoa dan
meministrikan firman. Janganlah menggunakan cara lain.
Dalam membangun
gereja dan menyebarluaskan kesaksian Tuhan, jalan satu-satunya ialah berdoa dan
meministrikan firman yang murni. Dalam pandangan Allah, rekayasa macam apa pun
selain Kristus, firman, doa, dan Roh, adalah ragi. Kita harus berdoa sampai pemberitaan
kita mengandung kuasa Roh, dan kita harus berdoa sampai kesaksian kita dipenuhi
dengan kekayaan Kristus. Inilah makanan sejati bagi Allah dan manusia. Inilah
yang dikehendaki Tuhan hari ini.
Realitas sangat
berharga bagi Allah, tetapi penampilan lahiriahnya sangat Dia benci. Sebab
itu, kita harus memustikakan realitas dan menolak penampilan lahiriah. Kita
perlu memperhatikan tepung gandum murni dan sayuran sesawi kecil yang baik
untuk kita makan. Inilah kesaksian gereja, yang adalah makanan bagi Allah dan
manusia. Roh kita memberi tahu kita bahwa di sini, dalam gereja, ada makanan.
Di sini tidak ada rekayasa atau ragi, melainkan tepung halus dengan sayur
sesawi. Inilah pemulihan Tuhan dan inilah meja makan. Inilah kesaksian Tuhan
tanpa lalang, pohon besar, atau ragi.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 38
No comments:
Post a Comment