Hitstat

27 February 2018

Matius - Minggu 22 Selasa



Pembacaan Alkitab: Mat. 13:55-56
Doa baca: “Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?” (Mat. 13:55)


Dari Injil Matius kita tahu begitu banyak perkara tentang Raja dan kerajaan. Setelah itu, kita perlu mengetahui bagaimana kita dapat memasuki kerajaan ini dan mengikuti Dia. Jika kita jujur dan setia terhadap Dia, kita harus berada pada jalan ini untuk mengikuti Kristus yang telah ditolak oleh generasi ini. Pemulihan Tuhan adalah jalan kita mengikuti Raja surgawi yang ditolak. Dialah Raja yang ditolak, dan kita ini pengikut-pengikut-Nya yang ditolak. Ia memelopori untuk ditolak dan Ia masih tetap ditolak; kita mengikuti Dia pada jalan yang menuju kemuliaan.

Perkara pertama yang kita hadapi pada jalan ini ialah penolakan karena Raja surgawi pertama-tama ditolak oleh kaum agamawan Yahudi. Pemimpin agama menolak Kristus sekuat-kuatnya sebab mereka terduduki, terkuasai sepenuhnya, dan terselubung oleh agama mereka. Setelah Tuhan ditolak di Yerusalem, pusat agama, Ia berpaling ke wilayah geografis yang tidak begitu agamis yaitu Galilea, tempat di mana Ia dilahirkan dan dibesarkan. Namun, ia juga tidak disambut di Galilea. Sekalipun orang Galilea tidak menentang Dia, mereka menolak Dia karena pengetahuan alamiah mereka. Mereka nampak keajaiban dan mukjizat yang Dia lakukan, tetapi mereka telah diduduki oleh konsepsi alamiah mereka. Jika kita ingin mengenal Kristus dan mengikuti Dia, kita perlu mengetahui bahwa agama dan pengetahuan alamiah kita kedua-duanya merupakan selubung. Karena Yerusalem dipenuhi dengan konsepsi agama dan Galilea dipenuhi dengan pengetahuan alamiah, Tuhan pergi ke padang gurun. Di Yerusalem terdapat agama dan di Galilea terdapat pengetahuan alamiah, tetapi di padang gurun ada penyertaan Kristus. Oh, di padang gurun kita mempunyai Kristus! Inilah kebanggaan kita dan kenikmatan kita. Kita tidak mempunyai agama atau pengetahuan. Kita mempunyai Kristus!


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 42

No comments: