Hitstat

22 February 2018

Matius - Minggu 21 Kamis



Pembacaan Alkitab: Mat. 13:41-46
Doa baca: “Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” (Mat. 13:43)


Dalam Matius 13, kita dapat melihat  keempat perumpamaan yang pertama mewahyukan situasi umum kekristenan. Gandum menunjukkan kaum beriman yang sejati; lalang melambangkan kaum beriman palsu; pohon yang besar mewakili dunia kekristenan dengan organisasinya yang sangat besar, dan ragi yang ditambahkan ke dalam tepung oleh perempuan menandakan doktrin-doktrin jahat dan praktik-praktik kafir dari gereja yang murtad. Kita telah nampak bahwa dalam Alkitab tepung yang baik menunjukkan Kristus sebagai makanan yang baik untuk Allah dan umat-Nya. Ketika semua hal ini dibentangkan bersama, kita mendapat suatu gambaran yang lengkap tentang dunia kekristenan.

Dalam sejarah selain kaum beriman palsu, dunia kekristenan, gereja yang murtad, bidah dan praktek-praktik kafir, serta Kristus sebagai makanan, terdapat pula para pemenang yang lebih kukuh, sejati, berharga, dan mustika dalam pandangan Allah daripada gandum. Dalam pandangan Allah pemenang-pemenang ini diibaratkan harta yang tersembunyi di ladang dan mutiara yang berasal dari laut. Sejak abad pertama hingga sekarang, di antara banyak orang Kristen sejati yang diwakili oleh gandum, terdapat sejumlah kecil orang yang lebih kukuh seperti batu-batu permata yang telah diubah di ladang.

Dalam pemulihan Tuhan terdapat banyak orang beriman yang mengasihi Tuhan, yang telah melepaskan dunia dan tidak hidup oleh hayat alamiah mereka. Sekalipun mereka adakalanya gagal, tetapi mereka masih sering hidup di dalam roh, meluangkan waktu di hadirat Tuhan, tinggal dalam kehendak Tuhan, dan bersatu dengan Dia secara riil. Mereka yang seperti ini bukan hanya gandum, yang besar ukurannya dan berlimpah jumlahnya, mereka pun merupakan batu-batu permata yang telah diubah, lebih kecil dan sedikit, yang terpendam di bawah tanah. Tidak banyak orang dapat nampak mereka, tetapi Tuhan nampak mereka.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 41

No comments: